"Buka dong pintunya. Kita udah setengah jam nih," pekik salah seorang penumpang, Sabtu (19/12/2012).
KRL memang sudah lebih dari 30 menit berhenti di tempat itu. Ironisnya, tidak ada informasi memuaskan dari tiga petugas yang saat itu berada di gerbong 5 rangkaian tersebut. Akibatnya, penumpang pun ricuh dan memaki-maki petugas.
Tak sedikit yang mengucapkan umpatan kotor ke tiga petugas tersebut. Beberapa penumpang di dekat pintu otomatis bahkan ada yang sempat menggedor-gedor pintu kaca dengan logam. “Buka cepat pintunya. KRL enggak pernah memperbaiki pelayanan. Selalu penumpang yang dirugikan,” teriak seorang penumpang sambil menunjuk-nujuk petugas.
KRL, baik Commuterline maupun kelas Ekonomi, memang selalu berhenti di Bongkaran, karena tempat itu merupakan persimpangan rel kereta-kereta jurusan Depok, Bogor, Bekasi, dan Serpong. Namun biasanya kereta hanya berhenti sekira 5 sampai 10 menit.
Petugas yang kebingungan dan terus dicaci maki penumpang akhirnya membuka paksa pintu otomatis serta mempersilakan penumpang untuk turun. Ratusan penumpang yang tidak sabar memutuskan turun dan berjalan kaki kurang lebih 100 meter menuju stasiun Tanah Abang. Sedangkan penumpang manula dan yang membawa balita tetap bertahan berharap kereta berjalan kembali.