|
BERITA |
OLAHRAGA |
HUMOR |
SEKS |
RAMALAN BINTANG |
Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Sempat terdengar ledakan yang diduga akibat gas yang meledak.
"Diperkirakan sekitar 20-30an orang di pabrik," kata petugas pemadam kebakaran di lokasi kejadian.
"Mereka kemungkinan tidak bisa melarikan diri karena maraknya api,"tambah petugas itu.
Selain menewaskan dua orang, kebakaranini juga mengakibatkan sembilan orang mengalami luka bakar serius dan kini dirawat di RS Mitra Medika dan di RS Martha Friska.
Pada, Kamis (1/11/2012) malam sekitar pukul 22.00 WIB, satu unit mobil langsung menuju RS Martha Friska mengangkut satu korban bernama Arta Uli Rajagukguk (25).
Saat ditangani tim medis, korban terdengar menjerit kesakitan. Artha mengalami luka bakar serius di bagian wajah dan lengan.
"Saya tadi yang membawanya. Lukanya di bagian wajah dan lengan," ujar seorang pria yang mengaku tetangga korban.
Sementara itu, di RS Mitra Medika, tercatat merawat delapan orang korban. Dari penuturan dr Guntur Sitepu, dua orang yang mengalami luka bakar serius sekitar 60 persen harus dirawat di ICU.
Sementara enam korban lainnya mengalami luka bakar 15-25 persen. Dua diantaranya sudah boleh pulang dikarena lukanya tidak terlalu parah.
"Tadi saya bersama dr Fanda yang menangani pasien-pasien ini. Ada dua orang korban yang masuk ke ruang ICU, empat orang dirawat inap dan dua orang pulang setelah kami periksa lukanya tidak begitu mengkhawatirkan. Rata-rata banyak yang luka di bagian lengan," ujar Guntur.
Sementara itu, kedelapan korban yang di rujuk ke RS Mitra Medika adalah Juliati mengalami luka ringan dan berobat jalan. Reny Angraini (27) berobat jalan, M Yusuf luka bakar lengan, Astuti (20) luka bakar lengan, Megawati (38) luka bakar pada tangan kanan dan kiri, Elida Manurung (36) luka bakar akibat ledakan gas, Rahmiyah (31) luka bakar.
Sementara dua orang lagi yang masuk ICU masing-masing atas nama Rahmiana (31) dan Marisi (32) tahun. "Yang lumayan banyak lukanya Marisi. Sempat tercium juga bau gosong rambutnya," ujar Guntur sembari mengaku tidak ada korban yang shock ketika ditangani.
