Aksi tersebut merupakan kampanye menentang kejahatan seksual terhadap anak-anak.
Koalisi masyarakat ini diantaranya terdiri dari Komnas Anak, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA), BEM Psikologi UI.
Mereka tiba di Bundaran HI sejak pukul 09.10 WIB. Para peserta aksi ini membawa sejumlah spanduk bertuliskan hentikan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak serta payung hitam bertuliskan stop kekerasan seksual.
Di tengah teriknya matahari, para peserta aksi bersama finalis Putri Indonesia mengelilingi bundaran HI 1 kali dengan membawa bunga mawar merah. Aksi tersebut mendapat tontonan dari masyarakat sekitar. Beberapa pengguna jalan mengajak para finalis Putri Indonesia ini untuk foto bersama.
"Kami ke 38 finalis Putri Indonesia menyatakan menentang kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak," ucap finalis asal Bengkulu, Friska dalam orasinya di Bundaran HI, Selasa (29/1/2013).
Ia juga meminta pihak kepolisian untuk memberikan perlakuan khusus terhadap kasus kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak.
Usai berkeliling, ke 38 finalis Putri Indonesia ini membagikan bunga dan buku berjudul Menjaga dan Melindungi Anak kepada pengguna jalan yang melintas.
"Buku yang dibagikan sebanyak 120 buah. Kalau bunganya 500 batang," ucap anggota Komnas Anak, Abdullah.
Pukul 10.00 WIB, bunga dan buku yang dibagikan telah habis. Merekapun mengakhiri aksi damai tersebut.