|
BERITA |
OLAHRAGA |
HUMOR |
SEKS |
RAMALAN BINTANG |
“Saya terbuka untuk berdialog dengan pemimpin Korea Utara, dalam dialog yang jujur tentang isu-isu yang menjadi perhatian bersama,” kata Geun-Hye.
Geun-Hye yang dipastikan menjadi presiden wanita pertama Korsel itu, juga mengatakan akan membuka keterlibatan dan langkah-langkah untuk kembali memberikan bantuan kemanusiaan kepada Korut, meskipun rencana tersebut sempat mendapat banyak kecaman terkait peluncuran roket Korut pekan lalu.
Ketegangan hubungan antara Korsel dan Korut meningkat selama lima tahun kepemimpinan Lee yang kemudian memutuskan menghentikan bantuan kemanusiaan ke Korut. Lee memprotes program nuklir dan peluncuran rudal Korut yang telah menewaskan 50 warga Korsel pada 2010.
Pada Kamis (20/12), Geun-Hye sempat menyebut tentang peluncuran roket Korut dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional. Dia menyerukan agar Korut terbuka mengenai program nuklir.
Peluncuran roket Korut pada pekan lalu, diyakini merupakan uji coba perkembangan proyek nuklir terbaru dan pendapat Geun-Hye mengenai hubungan baik dengan Korsel sempat menimbulkan protes menjelang penutupan kampanye Pemilihan Presiden.
Para pengamat menilai, niat Geun-Hye untuk membuka perundingan dan hubungan baik dengan Korut akan dibatasi oleh kekuatan-kekuatan konservatif dalam partainya, serta sikap masyarakat internasional yang ‘menghukum’ Korut terkait program nuklir.
