Desakan agar Zainudin segera minta maaf pun makin menguat, termasuk dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Dari sisi pemerintahan Malaysia menolak meminta maaf karena menganggap itu persoalan pribadi sang mantan Menteri Penerangan itu.
Dikutip di blog pribadinya, Rabu (19/12) pagi, Zainudin mengecam Habibie dan Gus Dur sebagai pemimpin Indonesia yang tidak lagi menghormati kedaulatan Malaysia. Kedua mantan RI-1 ini dinilai sering turut campur dalam urusan politik dalam negeri Malaysia dan "mau mengajar demokrasi pada kami."
Sekadar diketahui sebelumnya Zainudin menuding Habibie sebagai pengkhianat bangsa. Ia menuliskannya dalam tajuk rencana media resmi UMNO, Utusan Malaysia. Zainudin menjadi pemimpin redaksi di koran tersebut pada 1982.
Dalam blog beralamatkan www.zamkata.blogspot.com, Zainudin menuliskan judul ulasan ‘Demonstrasi Reformasi Hasil Konspirasi dengan Habibie, Amien Rais dan Gus Dur’. Tulisan dilanjutkan dengan kalimat menggunakan huruf besar semua berbunyi,” SEDARLAH ! INSAFLAH MASYARAKAT CINA MALAYSIA!ADAKAH INI YANG ANDA MAHU? ADAKAH INI YANG ANDA KEJAR?”