“Bahkan saat ini komik sudah merambah dunia periklanan, sehingga komik mengalami inovasi yang cepat,” ungkap ketua Festival Komik Nasional, Indira Maharsi kemarin (28/12).
Dalam rangka merayakan bangkitnya dunia perkomikan Indonesia, Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja menggelar Festival Komik Nasional 2012 (FKN) di Jogja National Museum (JNM) mulai 27-30 Desember 2012.Sebagai bagian dari sejarah, komik lanjutnya, masih perlu melihat komik di era-era sebelumnya. Itu sebagai identitas asli komik Indonesia.
“Ini menjadi cambuk agar mampu berdaya saing. Hal yang bisa diambil bukan meniru gaya gambarnya, namun mengambil semangat dalam membuat komik itu sendiri,” ungkap Indira.
Bahkan sebagai bentuk penghargaan bagi tokoh komik Indonesia, FKN memberikan penghargaan kepada komikus pencipta Gundala, Harya Suraminata atau yang lebih akrab dengan nama Hasmi. Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya terhadap dunia komik Indonesia dan jasanya memberikan napas lokal pada karakter komik superhero.
Gundala karya Hasmi ini merupakan karya emas komikus Indonesia yang mampu membuktikan komikus Indonesia memiliki daya saing dalam hal kreativitas.Selain pameran komik,dalam FKN setiap harinya hingga juga akan ada workshop-workshop dan pemutaran film komik karya komikus Indonesia.
Rencananya hari ini Sabtu (29/12) akan ada pembuatan komik strip terpanjang.Untuk workshop dan pemutaran akan dilaksanakan di JMN. Sedangkan khusus pembuatan komik strip terpanjang akan digelar di kampus ISI Jogja pada di gedung Sasana Aji Yasa Fakultas Seni Rupa ISI Jogjakarta.