"Berdasarkan hasil rapid test atau tes cepat, bahwa itik yang mati karena positif terkena flu burung," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Tasikmalaya, Idik Abdullah, Sabtu(29/12).
Meskipun sudah mendapatkan hasil tes cepat, dinas tersebut akan menindak lanjuti pengujiannya ke laboratorium tingkat Provinsi Jawa Barat di Bandung untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Setelah hasil uji laboratorium menyatakan 100% terjangkit flu burung, kata Idik, maka akan dilakukan pemusnahan itik untuk memutus rantai virus tersebut.
"Kami juga sebagian telah melakukan pemusnahan itik, termasuk melakukan penyemprotan desinfektan di daerah yang dilaporkan ada itik yang mati," katanya.