"Yang harusnya selesai jadi berbelit. Kebiasaan buruk ya sebagai pelayan rakyat," kata anggota Komisi VII Dewi Aryani, Jakarta, Rabu (5/12/2012).
Rencananya, agenda rapat hari ini adalah untuk meminta penjelasan Dahlan terkait hasil investigasi Badan Pemeriksa Keuangan soal dugaan kerugian negara di Perusahaan Listrik Negara saat Dahlan masih menjabat direktur utama.
Pada Senin (3/12/2012), Dahlan sempat hadir di ruangan Komisi VII untuk rapat. Namun, karena dipanggil Presiden, ia memilih meninggalkan rapat dengan Komisi VII sebelum rapat digelar. Akibat tindakan ini, Wakil Ketua Komisi VII Effendy Simbolon geram, menyebut Dahlan sakit jiwa dan perlu dibawa ke psikiater.
"Pemerintah dan DPR harus sama-sama punya niat baik. Niat baik DPR malah dianggap sebelah mata oleh beliau. Ya enggak nyambung-nyambung akhirnya," tutur Dewi.
Sebelumnya, Dahlan menyatakan bahwa dirinya tidak bisa memenuhi undangan Komisi VII DPR untuk membahas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebab, ia ingin mengunjungi para buruh di pabrik kertas Leces di Probolinggo. "Besok saya diundang (Komisi VII DPR), saya minta maaf karena besok gak bisa datang, saya mau ke Leces," tutur Dahlan, Selasa (4/12/2012).
Dahlan lebih mementingkan kunjungannya ke PT Leces, ketimbang hadir ke DPR. Ia merasa prihatin dengan kondisi ribuan karyawan PT Leces yang saat ini tidak menerima gaji. "Saya akan ke Leces, karena ada dua ribu karyawan yang sudah tidak gajian. Mereka menderita luar biasa," ujarnya