Korban meninggal adalah Barbara Lopes (86) dan Teresa Olesniewicz (73).
Mereka tinggal di panti jompo Gold Age Villa di Loomis, California, AS. Demikian dilaporkan Sacramento Bee dan dikutip livescience.com, Selasa (13/11/2012).
Peristiwa ini diduga terjadi karena ketidaksengajaan. Sebab pengasuh yang menyiapkan sup tersebut juga dirawat di RS akibat makan sup jamur tersebut.
Jenis jamur yang dimasak masih belum diketahui. Dr Todd Mitchell yang menangani para pasien menyebut orang-orang tersebut keracunan amatoxin.
Beberapa spesien jamur di California memang mematikan. 90 Persen jamur yang ada berhubungan dengan kasus kematian dan gangguan di liver jika tidak diobati. Hal itu disebut dalam makalah tentang amatoxin di jurnal Toxicon pada tahun 2010.
Umumnya jamur yang bertanggung jawab atas tewasnya sejumlah orang di California dan di seluruh dunia adalah phalloides Amanita yang juga dijuluki 'topi kematian'. Dosis fatal amatoxin hanya 1,1 ons (30 gram), atau kira-kira setengah topi jamur.
Pasien yang dirawat Dr Mitchell dilaporkan diberi obat silibin intravena, obat percobaan yang berasal dari biji semacam tumbuhan berduri yang belum disetujui oleh US Food and Drug Administration. Berbeda dengan di AS, obat itu telah disetujui penggunaannya di Eropa.
Pada bulan lalu, obat itu telah menyelamatkan hidup seorang wanita Connecticut yang mengkonsumsi jamur berjuluk 'malaikat penghancur' (Amanita bisporigera), sepupu dekat 'topi kematian'.
Ketika pengobatan lain tampaknya tidak menunjukkan hasil, dewan rumah sakit menyetujui penggunaan obat percobaan tersebut. Setelah mengonsumsi obat itu salah seorang pasien menunjukkan tanda-tanda perbaikan.