"ICCE merupakan konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Asia-Pasific Society for Computers in Education/ APSCE). Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) dipercaya menjadi `host`-nya," kata Wakil Rektor II Uhamka Dr Pudjo Sumedi di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Uhamka dipilih karena aktif mengikuti ICCE sejak 2010 yakni pada konferensi yang ke-18 di Malaysia dilanjutkan ICCE ke-19 pada 2011 di Ciangmai, Thailand dimana Uhamka mengirimkan wakilnya tiga orang bersama dua orang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mewakili Indonesia.
Uhamka, lanjut Pudjo yang sebelumnya meluncurkan ICCE 2013 di Jakarta pada Kamis, kembali mengirimkan wakilnya pada ICCE ke-20 yang akan diselenggarakan di Nanyang, Singapura, pada 26-30 November 2012 ini sebanyak 15 orang dimana setiap peserta diwajibkan untuk mempresentasikan makalahnya.
APSCE merupakan suatu asosiasi yang beranggotakan para pakar, peneliti, dosen, dan praktisi yang berkecimpung dalam pemanfaatan software dalam dunia pendidikan di sekitar 40 negara.
Saat ini, menurut dia, seluruh kegiatan termasuk pendidikan tak bisa lepas dari pemanfaatan perangkat lunak, bahkan Uhamka juga sudah membuka pendidikan jarak jauh yang menggunakan sistem online bagi mahasiswanya yang berada di luar Jawa.
"Perguruan tinggi harus siap menghadapi peradaban komputerisasi di era teknologi informasi canggih seperti saat ini," katanya.
Data statistik ICCE tahun-tahun sebelumnya, ICCE selalu dihadiri lebih dari 300 peserta dari sekitar 40 negara, ujarnya.
ICCE ke-21 pada 2013 di Bali yang akan bertema "Computers in Education in the New World Civilization" diharapkan juga akan dihadiri para praktisi dunia pendidikan pemanfaat teknologi informasi dari berbagai negara.
Agenda ICCE meliputi workshop, plenary session, parallel session, poster session, konsorsium mahasiswa doktoral, dan pameran.