Parahnya lagi, sang guru tak mau dipanggil Bapak, disuruh panggil nama saja, apabila ketemu di luar sekolah.
Putra menuturkan pengalamannya saat istirahat sekolah di sebuah kantin di Tana Paser, Selasa (13/11/2012).
Gurunya itu masih muda dan berstatus lajang, dia minta rokok saat merapikan rambutnya di kios pangkas rambut.
"Dia (guru-red) bilang malu kalau dipanggil Bapak, setelah ngasih rokok yang dimintanya," kata Putra yang masih mengenakan seragam sekolah.
Sambil sesekali mengisap sebilah rokok yang terselip di jarinya, Putra mengaku tak takut lagi ketahuan merokok oleh gurunya di luar sekolah. Karena gurunya sendiri yang minta rokoknya di luar sekolah.
"Guru untuk digugu dan ditiru om (Tribun-red), guru kita tidak menegur, malah minta dengan kita, buat apa kita takut ketahuan merokok di luar sekolah. Untuk di lingkungan sekolah, jangan murid, guru pun tak diperbolehkan merokok," ucapnya.