Posisi kios yang terbakar tepat berada di bagian tengah pasar, yang didominasi pedagang gorden, pakaian bekas, dan pedagang buah-buahan.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 19.00 WIB dan api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 20.30 WIB setelah 26 unit mobil pemadam kebakaran diturunkan. Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu.
Mobil pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitan masuk ke pasar akibat jalan yang cukup sempit. Ditambah lagi kerumunan warga di tepi jalan membuat jalan semakin sulit dilewati.
Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan, Benny Sihotang, mengatakan, api diduga berasal dari korsleting listrik. Dugaan tersebut, katanya, dari kesaksian para petugas jaga malam pasar yang sempat melihat percikan api dari atas atap kios.
"Menurut penjaga malam, memang begitu, tetapi kita masih belum bisa memastikan, apalagi kondisi pasar memang sudah kosong karena para pedagangnya sudah pulang semua," katanya.
Benny memastikan Pasar Helvetia sudah dilengkapi dengan alat-alat siaga seperti racun api untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. "Akan tetapi, api merambat terlalu cepat sehingga harus mobil pemadam kebakaran yang bisa memadamkannya. Untuk saat ini, masih itu saja informasi yang bisa saya berikan. Maaf ya," tandasnya.
Ibu Munthe, pedagang gorden, histeris ketika mendapati dua petak kios miliknya terbakar. Perempuan paruh baya yang mengenakan daster ungu ini menangis di depan lokasi kebakaran.
Ibu-ibu lain seketika mencoba menenangkan Ibu Munthe dan membawanya pergi dari areal kebakaran. Namun, dia berbelok ke samping dan tetap mendekat ke lokasi kebakaran untuk melihat lebih dekat kondisi kiosnya saat itu. Tangisnya pun makin tumpah setelah melihat kiosnya tinggal puing.
"Sudah ya sudah. Pasrah saja," kata teman-temannya mencoba menenangkan perempuan yang tinggal di Pasar 1 Helvetia ini.