Untuk menanggulangi rematik, kenali gejala utamanya, yaitu nyeri dan kaku pada sendi, serta keterbatasan gerak.
Jika kita telah terkena rematik, pengobatan dan penanganan yang tidak adekuat dapat menimbulkan komplikasi, bahkan kecacatan seumur hidup.
Dan penanganan non medis sangat membantu proses pemulihan bagi pasien rematik, seperti memilih makan sehat bernutrisi, dokter yang tepat, dan olahraga rutin.
"Pemilihan obat harus cermat, sesuai kondisi masing-masing pasien, jangan diobati sendiri," kata dr. Handono Kalim, SpPDKR, Ketua Indonesian Rheumatology Association (IRA).
Sayangnya di masyarakat berkembang sejumlah mitos tentang rematik.Perkumpulan Masyarakat Peduli Rematik Indonesia (Permari) mencatat ada lima mitos yang berkembang di masyarakat.
1. Semua rematik disebabkan asam urat.
Tidak semua rematik disebabkan asam urat. Kasus rematik karena asam urat hanya ditemukan lima persen dari berbagai jenis rematik.
2. Peninggian asam urat akan menyebabkan rematik.
Asam urat dapat menyebabkan gangguan sendi, yang berakibat rematik. Tetapi rematiknya bisa diobati agar sendi-sendi tidak sakit atau ngilu. Jadi peninggian asam urat tidak berpengaruh pada rematik.
3. Udara dingin, mandi malam.kangkung, bayam, dan kacang-kacangan menyebabkan rematik.
Ini semua hanya mitos. Seperti halnya, mandi malam. Ketika kita mandi malam terasa dingin dan ngilu (linu) merupakan hal wajar. Linu yang merasakan adalah saraf. Saraf ini mengenali nyeri, dan pada suhu dingin ambang kepekaan saraf menurun. Jika mandi malam terasa dingin lalu nyeri atau ngilu karena kepekaan saraf menurun.
4. Rematik dapat diobati dengan menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Pengobatan asam urat dan rematik berbeda. Pengobatan asam urat lebih kepada penurunan kadar asam urat itu sendiri, sedangkan rematik pada sendi.
5. Penyakit rematik hanya menyerang usia tua.
Tidak. Rematik dapat menyerang laki-laki dan perempuan usia produktif, mulai 25 tahun.