Mantan orang nomor satu di ibukota yang juga sebagai penggagas motto BMW: Bersih, Manusiawi, berWibawa untuk Jakarta ini wafat di usia 90 tahun.
Menurut cucu Wiyogo, Anggoro Putro Seno, tidak ada penyakit serius diderita sang kakek. Namun, memang, beberapa hari terakhir pria yang dikenal sebagai penggagas konsep pengaturan lalu lintas 3 in 1 di Jakarta ini sempat terserang flu.
“Eyang masuk rumah sakit sekitar pukul 16, dan kami mendapat kabar eyang meninggal dunia sekitar pukul 20.25,” ujar Anggoro saat dihubungi Pos Kota, tadi malam.
Letjen TNI (Purn) Wiyogo Atmodarminto, lahir di Yogyakarta pada 22 November 1922. Pria yang akrab dipanggil Bang Wi ini adalah Gubernur Jakarta periode 1987-1992.
Semasa memimpin DKI, Wiyogo yang akrab disapa Bang Wi ini memiliki beberapa terobosan dalam memecahkan persoalan kemacetan Jakarta. Salah satunya melalui penerapan pembatasan kendaraan berpenumpang minimal tiga orang atau 3 in 1.
Selain itu, Bang Wi, yang selama menjabat rutin menyambangi pemukiman warga ini juga terobsesi menciptakan kota Jakarta yang lebih nyaman dihuni oleh warganya. Melalui konsep BMW untuk Jakarta, Bang Wi dikenal sebagai pemimpin yang terbuka dan disiplin.
Semasa hidup, selain Gubernur DKI, beberapa jabatan strategis pernah dijabat Wiyogo. Seperti menjadi Duta besar RI untuk Jepang, Panglima Kowilhan II (1981-1983) dan Panglima Kostrad antara 19 Januari 1978 hingga 1 Maret 1980. Dia merupakan salah satu pelaku sejarah pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.