Hal itu disebabkan ketinggian hilal akhir Zulkaidah pada Senin (15/10/12) masih di bawah ufuk sehingga bulan Zulkaidah digenapkan menjadi 30 hari (istikmal).
Hal itu dikatakan Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Prof. Dr. H. T. Djamaluddin, di Masjid Salman ITB, Senin (15/10).
“Insya Allah tahun ini tidak ada perbedaan penetapan Hari Iduladha kecuali kalau ada keputusan yang berbeda dari pemerintah Arab Saudi,” katanya.
Lebih jauh Djamaluddin mengatakan, menurut perhitungan (hisab) ijtimak akhir Zulkaidah dah terjadi pada hari Senin (15/10) sekitar pukul 19.02 WIB (bada ghurub). “Jadi pada saat ghurub (maghrib) Senin (15/10) itu belum terjadi ijtimak, dan ketinggian hilal waktu itu di Palabuhanratu Sukabumi adalah sekitar -2o 27’ 42” atau di bawah ufuk,” katanya.
Artinya pada saat matahari terbenam hilal sudah terbenam lebih dahulu. “Karena permulaan hari/tanggal dalam bulan Qamariah dimulai saat maghrib maka malam Selasa ini belum tanggal 1 bulan baru yakni Zulhijjah. Bulan Zulkaidah digenapkan menjadi 30 hari,” katanya.