Samir Nasri. Pemain yang musim lalu dibeli dari Arsenal ini menjadi perusak rencana awal Ajax. Diawali oleh gebrakan Micah Richards di sisi kiri pertahanan tuan rumah, dilanjutkan dengan umpannya pada James Milner di tengah. Si Nomor 7 kemudian mengarahkan bola pada Nasri yang bergerak masuk dengan leluasa di bagian kiri kotak penalti Ajax, dan gelandang Perancis sukses menaklukkan Kenneth Vermeer di menit 22.
Ajax yang harus mati-matian di matchday ketiga Liga Champions, akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di penghujuung babak pertama. Adalah Simon de Jong mampu merobek gawang City. Ia menyongsong bola umpan silang Ricardo Van Rijhn. Meski ada dua pemain Man. City di dekatnya, de Jong sukses melepaskan tembakan ke sudut kiri gawang Joe Hart.
Menit 57, Ajax berhasil membalikkan keadaan. Berawal dari tendangan sudut Christian Eriksen, bek tengah Nikolas Moisander sukses mengungguli Joleon Lescott untuk melepaskan tandukan ke tiang jauh. Joe Hart tak berdaya melihat gawangnya terkouak untuk kedua kalinya.
Selang sebelas menit, Ajax menjauh. Lasse Schone merampas bola dari Gareth Barry di daerah City, Eriksen bergerak, dan melepaskan tembakan dari dekat kotak penalti. Betapa naasnya Joe Hart. Tembakan Eriksen membentur Gael Clichy dan berbelok arah, membuatnya untuk kesekian kali tak berdaya.
Roberto Mancini bukannya tak berbenah. Dimasukkanya Mario Balotelli dan Carlos Tevez hingga City bermain dengan empat penyerang. Namun, Ajax yang berbagi ball possessions dengan tim tamu, sukses mengamankan skor hingga pertandingan berakhir.
Bagi Manchester City, hasil ini memperparah keadaan mereka. Saat ini, dari tiga matchday yang sudah berlalu, Yaya Toure dkk. baru mengumpulkan satu angka. Sebuah keadaan serupa seperti musim lalu. The Citizens boleh perkasa di Liga Inggris. Tapi, Liga Champions adalah hal yang sama sekali berbeda.