Menurut pengamat penerbangan Dudi Sudibyo, Noorman yang pensiunan TNI Angkatan Udara itu mahir menerbangkan pesawat. Dudi mengaku sudah lama kenal Noorman. "Noorman masih rutin melakukan penerbangan. Saya juga pernah ikut (terbang) bersama dia," kata Dudi.
Menurut Dudi, Noorman memang seorang penerbang aerobatik. Yang ia tahu, Noorman biasa memakai pesawat latih AS-200 Bravo buatan dua pabrikan dari Swiss dan Italia. Dudi menduga, pesawat yang dikemudikan Noorman itu didapatkan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) dari TNI Angkatan Udara.
Dudi tidak mengetahui apa penyebab pesawat itu jatuh. "Mengapa jatuh? Mengapa terbang terlalu rendah?" tanya dudi. Ia menduga, bisa juga pesawat jatuh karena turbulensi. "Pastinya saya belum tahu," kata Dudi.
Menurut Dudi, pesawat ini sudah diremajakan. Kondisinya cukup bagus dan tetap bisa terbang. "Mungkin jatuh karena terbang terlalu rendah, sehingga tidak bisa dihindari dan jatuh," kata Dudi. Kejadian yang sama di ajang serupa juga pernah terjadi pada 24 September 2010.
Dudi menduga, pesawat jatuh karena manuvernya terlalu rendah. "Sehingga tidak ada ruang untuk bisa kembali ke terbang normalnya," tegas Dudi. Dudi menjelaskan, panitia Bandung Air Show 2012 sudah siap dengan segala hal yang tak diinginkan. Buktinya, tak lama setelah pesawat jatuh sudah ada regu pemadam yang menjinakan api.