Pemerintah menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan. Meski mengakui beberapa komoditi terjadi lonjakan harga barang, namun tindakan intervensi dengan melakukan pasar murah telah disiapkan. Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Ekonomi, Hatta Rajasa, usai rapat kabinet di Kantor Presiden, Kamis (19/7). Rapat kabinet dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Sudah ada berbagai langkah intervensi yang harus dilakukan. Jadwal pasar murah sudah dimulai sejak 16 Juli dimulai dari Sumbar. Nantinya pasar murah ada di 19 Provinsi. Intinya pemerintah berikan jaminan stok aman,” kata Hatta usai rapat kabinet.
Secara umum kata Hatta, stok sembako sangat aman. Untuk stok beras bulog, saat ini berada di atas 2 juta ton. Kenaikan memang terjadi, misalnya pada telor ayam yang naik 7,6 persen, daging 8,3 persen, cabe rawit hijau 8,3 persen, daging 3,3 persen dan gula pasir 5,4 persen. Namun meski naik, antisipasi telah disiapkan pemerintah.
“Misalnya untuk gula pasir, kita ambil jatah 2013 untuk tahun ini mengingat ada peningkatan kebutuhan selama bulan puasa. Secara year on year, dibanding tahun lalu perkembangan harga tahun ini relatif lebih baik dari tahun 2011,” kata Hatta.
Khusus untuk daging sapi selama Ramadhan, pemerintah kata Hatta tidak akan melakukan impor. Semua kebutuhan daging akan dicukupi dari sapi lokal. Hanya untuk kebutuhan industri, pemerintah masih harus melakukan impor daging sebesar 7 ribu ton.
“Bapak Presiden juga meminta agar ketersediaan pakan ternak bagi petani benar-benar terpenuhi. Karena ini menyangkut ketersediaan seperti daging dan telor ayam yang pasti meningkat,” kata Hatta.