Empat gol yang dicetak Lionel Messi ke gawang Osasuna seakan menjadi jawaban atas trigol yang disarangkan Cristiano Ronaldo ke gawang Getafe.
Barcelona sudah unggul lewat Messi pada menit ke-11.
Osasuna memang berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Raul Loe di menit ke-25, tapi hanya itulah perlawanan yang sanggup diberikan Osasuna.
Petaka bagi Osasuna terjadi saat handball yang dilakukan Arribas tiga menit kemudian. Messi yang dipercaya sebagai algojo dengan mudah mencetak gol keduanya ke gawang Fernandez, 2-1 bagi Barcelona.
Petaka bagi Osasuna semakin bertambah memasuki menit ke-31. Pelatih Osasuna Jose Luis Mendilibar harus diusir dari lapangan karena dianggap telah mengumpat penjaga garis.
Osasuna yang harus bermain dengan 10 orang pemain pasca diusir keluarnya Arribas kini juga tak bisa ditemani pelatih mereka dari tepi lapangan.
Barcelona menambah keunggulan mereka lewat gol dari Pedro di menit ke-40.
Di babak kedua, kalah jumlah pemain membuat Osasuna tak bisa berbuat banyak di babak kedua. Praktis hanya Joseba Llorente yang menjadi andalan di lini depan Los Rojillos.
Los Rojillos memasukkan dua gelandang Masoud Shojaei dan Francisco Puñal untuk memperkokoh lini tengah mereka di awal babak kedua, dan bermain dengan pola 3-5-1.
Osasuna hanya sesekali mengandalkan peluang melalui serangan balik lewat bola-bola panjang dengan Llorente menjadi target man tunggal di lini depan.
Lionel Messi mencatatkan hattrick di pertandingan ini lewat gol ketiga yang tercipta di menit ke-56.
Mendapatkan umpan terobosan dari David Villa, tembakan kaki kiri Messi dari sisi kiri kotak penalti mengubah kedudukan menjadi 4-1.
Dua menit kemudian lagi-lagi aksi Messi yang membuat kiper Osasuna Fernandez harus memungut bola dari gawangnya.
Mendapatkan assist dari Adriano, tembakan kaki kiri Messi dari tengah kotak penalti melaju deras ke pojok kiri bawah gawang Osasuna, 5-1 di menit ke-58.