|
BERITA |
OLAHRAGA |
HUMOR |
SEKS |
RAMALAN BINTANG |
Bahkan, tim asuhan Michael Laudrup ini nyaris menelan kekalahan jika tidak ada gol Danny Graham di injury time babak kedua. Sementara bagi Villa hasil ini mengakhiri tiga kekalahan beruntun mereka.
Bermain di depan pendukungnya sendiri, Swansea nyaris sudah unggul saat laga berjalan empat menit. Setelah mengecoh seorang bek lawang, Wayne Routledge tinggal berharapan dengan kiper Brad Guzan. Namun, ke sisi kiri gawang masih bisa dibaca Guzan.
Lima menit berselang, Routledge tidak mengulangi kesalahannya. Menerima umpan Pablo Hernandez, Routledge yang lolos dari jebakan offside sempat mengecoh Guzan sebelum melesakkan bola ke gawang. 1-0 buat Swansea. Dua menit kemudian, Danny Graham nyaris menggandakan keunggulan Swansea. Sayang, sepakan kaki kirinya masih melebar.
Peluang emas kembali didapat tuan rumah pada menit 26. Menerima umpan terobosan dari Hernandez, Michu tinggal berhadapan dengan kiper Guzan. Akan tetapi, sepakan kaki kirinya membentur tiang gawang dan gagal berbuah gol.
Satu menit jelang babak pertama usai, Villa membalas gol tuan rumah. Andreas Weimann menyamakan kedudukan setelah mendapatkan umpan matang dari Christian Benteke.
Villa berbalik unggul di menit 84 melalui eksekusi penalti. Hadiah penalti diberikan setelah Weimann dilanggar di kotak terlarang. Christian Benteke yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya.
Saat pertandingan akan berakhir untuk kemenangan Villa, Graham menggagalkan. Memanfaatkan kemelut di kotak penalti Villa, sepakan kedua Graham pada menit ke-94 menyelamatkan Swansea dari kekalahan. Skor imbang 2-2 bertahan hingga pertandingan usai.
Tambahan satu angka membuat Swansea tertahan di posisi delapan klasemen sementara Liga Premier dengan poin 29. Sementara Villa berada di posisi 16 dengan poin 19
