Senin, 21 Januari 2013

GOOGLE MENEMUKAN KEANEHAN TERHADAP INTERNET DI KORUT

Bagikan Artikel Ini :
Executive Chairman Google, Eric Schmidt, telah selesai melakukan kunjungannya ke Korea Utara. Usai mengunjungi negara yang dipimpin Kim Jong-un itu, Schmidt mengungkap bahwa tujuannya adalah mendesak Korea Utara untuk membuka akses internet jika ingin ekonominya lebih maju.

Dilansir dari CNet, Senin (21/1), Schmidt pun menulis di halaman Google Plus miliknya, jika Korea Utara terus mengisolasi diri, "maka akan sulit bagi mereka untuk mengejar ketinggalan di bidang ekonomi".

Eric Schmidt mencontohkan tentang pembatasan teknologi di Korea Utara. Misalnya saja: "Ada jaringan 3G yang merupakan perusahaan gabungan dengan perusahaan asal Mesir bernama Orascom. Ini adalah jaringan 2100 Mhz berbasis SMS, yang tak memiliki koneksi data dan tak bisa digunakan smartphone," tulis Schmidt.

Tak hanya Eric Schmidt, anak perempuannya yang bernama Sophie juga ikut berkomentar soal kunjungan ke Korea Utara. Di blognya, Sophie pun membeberkan hasil kunjungan ayahnya ke Korea Utara, lengkap dengan sejumlah foto.

Kesan pertama yang ditangkap Sophie terhadap Korea Utara: "sangat, sangat dingin" dan "sangat, sangat aneh".

Sophie pun mencontohkan keanehan itu. Dilansir dari The Verge, saat mengunjungi perpustakaan digital (e-library) di Universitas Kim Il Sung, Sophie melihat sejumlah mahasiswa yang hanya terpaku ke monitor, dan seperti tak merasakan kehadiran orang lain.

"Hanya sejumlah scroll dan klik, sisanya hanya menatap (ke layar)," tulis Sophie. "Lebih mengherankan lagi: saat kelompok kami masuk ke ruangan--dengan suara berisik--tidak ada satu pun yang terganggu di mejanya. Tidak ada kepala yang menoleh, tak ada tatap mata, tak ada reaksi atau tanggapan. Mereka seperti diam mematung," lanjut Sophie, saat berada di tempat yang disebutnya "e-Potemkin Village".

Sophie pun bercerita keanehan lain. Saat menghadiri Korea Computer Center, yang disebutnya "versi sederhana dari Consumer Electronic Show", sejumlah inovasi terbaru yang diperlihatkan pun membuat Sophie heran: "Sebuah tablet yang menjalankan Android, yang memiliki akses ke internet sungguhan," tulisnya. Di acara itu Sophie pun melihat fitur video-chat, atau software virtual-reality, teknologi yang sebenarnya bisa dibilang sudah ketinggalan zaman.

Sejumlah hal menarik terkait teknologi pun diungkap Sophie. Misalnya saja Korea Utara memiliki jaringan mobile Koryolink, yang saat ini memiliki 1-2 juta subscriber, meski tanpa layanan data. Korea Utara juga memiliki akses intranet nasional, yang sangat dibatasi dan bisa diakses oleh para pelajar dan mahasiswa.

Meski begitu, Sophie juga menulis hal positif, dan tak hanya 'keanehan' Korea Utara dalam perspektif orang Amerika Serikat. Sophie optimis bahwa konektivitas akan berkembang di Korea Utara. "Tapi kita harus menunggu dan melihat pilihan apa yang akan mereka ambil (terbuka atau tetap tertutup)".

Tak hanya kesan dan pengalaman, Sophie Schmidt pun berhasil mengabadikan keindahan Korea Utara dalam sejumlah foto. Tertarik? Anda bisa melihat foto-foto Sophie dalam galeri di tautan ini.
Jangan Lupa :

Labels

 
© 2013 AKHIRNYA KU TAHU - All Rights Reserved
Desain: DheTemplate.com | Main Blogger | Taru Sun

Template: Makeityourring Diamond Engagement Rings
Proudly powered: Blogger | Google | IDwebhost | Beritambah