Kementerian Pertahanan Seoul, Minggu(23/12) mengatakan fihaknya mengijinkan kelompok-kelompok Kristen menyalakan menara baja besar dengan 30.000 lampu itu pada Sabtu dan akan tetap menyala sampai 2 Januari.
Pyongyang menganggap menara itu sebagai bagian dari perang propaganda, meskipun sejauh ini fihak utara belum menanggapi hal itu.
Acara penyalaan lampu ini berlangsung sepuluh hari setelah Korea Utara menempatkan sebuah satelit di orbit yang diangkut oleh sebuah roket jarak jauh. Korea Selatan dan Amerika mengatakan peluncuran itu merupakan uji terhadap teknologi misil yang dilarang.
Pohon itu tidak dinyalakan tahun lalu setelah pejabat minta warga Kristen agar tidak melakukan hal itu guna menghindari ketegangan menyusul kematian pemimpin Korea Utara Kim Jong Il Desember tahun lalu.