Seperti halnya 8 studi tentang seks paling menarik pada 2012 yang dikutip dari livescience, Jumat (21/12/2012) berikut ini.
1. Hormon maskulin membuat wanita ingin masturbasi
Kadar testosteron yang tinggi seringkali dikaitkan dengan tingginya gairah seksual. Tapi sebuah studi yang dipublikasikan pada bulan Mei 2012 dalam jurnal Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa pada wanita, tingginya kadar testosterone justru mendorongnya memiliki ketertarikan yang lebih besar terhadap masturbasi. Sebaliknya membuat wanita semakin tak tertarik untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
"Alasannya mungkin gairah untuk bermasturbasi atau seks solo itu berbeda dengan gairah yang mendorong seseorang untuk berhubungan dengan orang lain," ungkap peneliti Sari van Anders dari University of Michigan.
"Lagipula ketika Anda merasakan gairah seksual untuk pasangan mungkin ada faktor lain yang memainkan peranan di dalamnya, misalnya bagaimana perasaan Anda pada pasangan hari itu, seberapa besar ketertarikan Anda padanya, seberapa menarik si dia atau bagaimana kondisi hubungan Anda," tambahnya.
2. Pria tak harus selalu mendominasi di ranjang
Bukanlah gagasan yang baik jika pasangan terus-menerus menganggap pria harus mendominasi di atas ranjang. Lagipula orang dewasa muda yang berpendapat bahwa pria harus 'berkuasa' di ranjang justru memiliki kepercayaan diri yang lebih sedikit saat bercinta ketimbang rekan-rekan mereka yang lebih fleksibel.
Studi yang dirilis pada bulan Oktober 2012 itu pun mengungkapkan bahwa orang dewasa muda yang kaku soal peran gender di atas ranjang juga enggan memperbolehkan pasangannya menggunakan kondom wanita (yang dilabeli gratis). Padahal kondom itu sangatlah diperlukan untuk melindungi wanita dari infeksi menular seksual dan kehamilan.
3. Orgasme saat nge-gym itu nyata!
Pada bulan Maret 2012, tim peneliti mengungkapkan bahwa fenomena 'coregasm' itu nyata. Ini adalah orgasme yang disebabkan oleh latihan fisik yang menekankan pada otot inti perut, bahkan tanpa rangsangan pada alat kelamin sekalipun.
Kesimpulan itu diperoleh setelah tim peneliti dari Indiana University mewawancarai 124 wanita dan menemukan bahwa 45 persen partispan mengaku mengalami orgasme ketika melatih otot perut. 19 persen lainnya mengaku bisa orgasme saat bersepeda.
4. Bicara soal seks beri dampak positif untuk bercinta
Menurut sebuah studi dari Cleveland State University, semakin Anda merasa nyaman berbicara tentang seks dan tanpa malu-malu, terutama dengan pasangan maka bisa dipastikan Anda akan semakin puas dengan kehidupan seksual Anda.
Tapi jika Anda tak pandai berbicara, tak usah keburu khawatir dulu. Studi yang dipublikasikan pada bulan Agustus 2012 dalam Journal of Social and Personal Relationships ini juga mengungkapkan bahwa komunikasi non-verbal seperti erangan atau tatapan malu-malu pada pasangan akan memberikan kepuasan lebih pada aktivitas seks Anda ketimbang ngobrol saat bercinta.
5. Baru melahirkan bukan berarti susah diajak bercinta
Wanita yang baru saja melahirkan lebih tertarik untuk bercinta sebelum waktunya dianggap benar-benar siap oleh dokter. Biasanya dokter baru memperbolehkan para ibu muda ini untuk bercinta enam minggu setelah melahirkan. Uniknya, studi yang dirilis pada bulan Juni 2012 ini memaparkan bahwa alasan di balik kecenderungan ini adalah semata faktor psikologis.
Gairah seksual ibu muda ini pun akan kembali ke level pra-kehamilan dalam waktu 3-4 minggu setelah melahirkan dengan dorongan terbesar berupa wanita ini merasa lebih dekat dan intim dengan pasangannya.
6. Bergairah bikin orang lupa rasanya jijik
Jika Anda merasa jijik terhadap sesuatu, cobalah berfantasi seksual karena menurut sebuah studi, gairah seksual dapat menghilangkan rasa jijik. Hal ini diperoleh setelah peneliti menanyai 90 wanita untuk melakukan beberapa tugas menjijikkan seperti menempelkan tangannya ke semangkuk kondom bekas. Namun sebelum mereka melakukannya, sepertiga partisipan diminta menonton sebuah film erotis.
Hasilnya, wanita yang telah menonton film erotis tak merasakan jijik sebesar wanita yang tidak menonton film tersebut. Studi ini ditampilkan dalam jurnal PLoS ONE pada bulan September 2012.
7. Seks dapat menyebabkan sakit kepala
Sakit kepala bisa membuat orang malas bercinta tapi ternyata sebaliknya seks juga dapat menyebabkan sakit kepala. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Medical Practitioners, kondisi yang disebut dengan coital cephalgia ini 3-4 kali lebih banyak dialami pria ketimbang wanita. Beruntung kondisi ini dapat diobati dengan obat-obatan tertentu.
8. Kromosom X tambahan tingkatkan gairah seks pria
Lewat sebuah penelitian terhadap tikus, peneliti menemukan bahwa adanya kromosom betina (X) tambahan pada tikus dapat meningkatkan gairah seksualnya.
Seperti yang selama ini diketahui pria memiliki kromosom XY, sedangkan wanita memiliki kromosom XX. Tapi pada beberapa kasus tertentu, kesalahan genetik menyebabkan sejumlah pria memiliki genotipe XXY atau disebut dengan sindrom Klinefelter pada manusia.
Nah, tikus yang memiliki genotipe ini dilaporkan lebih banyak terlibat dalam aktivitas seksual dengan tikus betina, lebih kencang menggoyangkan pinggulnya ketika bercinta serta ejakulasi dua kali lebih cepat dan dua kali lebih sering ketimbang tikus jantan dengan kromosom XY atau tikus jantan normal.
Namun peneliti studi yang dipublikasikan dalam jurnal Hormones and Behavior pada bulan Februari 2012 ini mengaku masih harus mengadakan studi lanjutan untuk mengetahui bagaimana kondisinya jika hal itu terjadi pada mamalia.