|
BERITA |
OLAHRAGA |
HUMOR |
SEKS |
RAMALAN BINTANG |
Belasan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kediri terlibat saling pukul dengan aparat kepolisian.
Kericuhan ini dipicu ulah mahasiswa yang berusaha menerobos barikade aparat untuk menemui Walikota Kediri Samsul Ashar.
Beberapa kali, para mahasiswa yang mencoba menerobos barikade dibendung oleh polisi dan Satpol PP. Namun, sikap keras mahasiswa yang memaksa menemui Walikota membuat suasana di halaman Balaikota menjadi semakin panas. Baku hantam antar kedua belah pihak pun tak terhindarkan.
Namun, keciruhan akhirnya redak ketika petugas gabungan menangkap oknum mahasiswa yang dianggap sebagai provokator.
Belasan aktivis ini datang ke Balaikota Kediri dengan cara longmarch sejauh 2 kilometer. Mereka datang membawa poster berisi berbagai macam tulisan kecaman terhadap pemerintah.
Mahasiswa juga berorasi mendesak Pemerintah Kota Kediri menindak para pegawai yang tersangkut kasus korupsi mega proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran II Kediri.
“Kami meminta supaya pemkot tegas dalam bersikap. Pemkot harus memberikan sanksi tegas kepada para koruptor. Selama ini pemkot sangat lemah, sehingga para pegawai tidak jera, tidak takut berbuat kesalahan, dan korupsi,” ujar Aris Cahyo Widigdo, koordinator aksi.
Setelah itu, pejabat Pemkot Kediri turun untuk menemui mahasiswa. Perwakilan pejabat berjanji menampung aspirasi mahasiswa dan akan segera melaksanakannya.
Aksi unjuk rasa mahasiswa ini membuat jalanan sekitar Balaikota Kediri macet. Puluhan petugas kepolisian yang disiagakan menjaga keamanan dan mengatur arus lalu-lintas supaya normal kembali
