Penyebab utama perselisihan ini masih diselidiki kepolisian. Diduga bentrok ini terjadi akibat kesalahpahaman antara kedua pihak.
Bentrokan ini diketahui berawal dari pelarangan penjualan petasan dan kembang api oleh warga Padangsambian, karena dianggap membahayakan dan bisa mengganggu kenyamanan warga.
Saat pemilik toko petasan dan kembang api ditegur warga yang sedang berpatroli agar tidak berjualan, pemilik toko tidak terima dan justru melapor ke salah satu ormas. Pertikaian pun terjadi.
Perselisihan ini sempat dimediasi oleh pihak kepolisian dan pihak kecamatan. Namun tanpa sebab yang jelas, bentrok antara warga dan ormas pecah kembali pada Minggu malam.
Akibat bentrok ini, sebuah posko ormas yang berada di Jalan Buana Raya kawasan Desa Padangsambian dibakar warga sebagai bentuk kekesalan.Tidak hanya itu, 8 motor dan 3 mobil milik anggota ormas yang sedang diparkir di posko juga ludes terbakar.
Aparat Kepolisan Polresta Denpasar dibantu Brimob Polda Bali bersenjata lengkap dibantu sejumlah personel TNI segera mengamankan lokasi kejadian agar bentrok tidak semakin berlanjut. Sementara puing motor yang terbakar dievakuasi oleh petugas kepolisian.
Hingga Senin dini hari, suasana Desa Padangsambian masih mencekam dan aparat kepolisian masih berjaga di lokasi kejadian dan di pintu masuk menuju desa. Upaya mediasi antar 2 pihak yang berseteru terus dilakukan petugas dan toko masyarakat setempat demi menjaga ketegangan dan perdamaian antar warga menjelang libur akhir tahun