Pasalnya, jumlah perolehan poin yang dikumpulkan Lionel Messi dkk, 49 poin, tak mungkin disamai atau bahkan dikejar dua pesaing terdekatnya: Atletico Madrid yang baru mengoleksi 40 poin dan juara bertahan Real Madrid (33 angka).
Dengan keunggulan sembilan (9) dan 16 poin dari Los Rojiblancos dan Los Blancos, tampaknya sangat sulit alias hampir mustahil bagi kedua tim untuk mengejar perolehan poin Los Blaugrana di paruh kedua musim. Lagipula, sementara Barca unggul head-to-head dari Atletico menyusul kemenangan 4-1 pada 16 Desember lalu. Apalagi, selisih gol yang dibukukan Messi dkk (+38 gol) begitu superior dibandingkan Atletico (+20 gol) dan Madrid (+24 gol).
Karenanya, di fase ini tidak ada yang meragukan jika gelar juara La Liga sejatinya telah berada dalam genggaman Barcelona. Dengan kata lain, satu-satunya faktor yang bisa membuat gelar terlepas dari tangan skuad asuhan Tito Vilanova adalah diri Messi dkk sendiri.
Lebih jauh, dengan telah mengumpulkan 49 poin dari 17 partai (pekan) atau dari maksimal 51 angka (rasio 96 persen), dan menyisakan dua partai sampai pertengahan musim, Barcelona diprediksi bakal mampu melampaui rekor jumlah poin di kancah La Liga yang dibukukan Madrid di musim lalu, 100 poin.
Selain soal rekor jumlah poin, Messi dkk pun di ambang menyamai atau bahkan melampaui rekor jumlah gol yang juga ditoreh Madrid di musim lalu, yaitu sebanyak 121 gol. Dari 17 partai, Barcelona telah menjebol gawang lawan sebanyak 57 kali (gol) atau—uniknya—unggul 16 gol dari jumlah gol yang dibukukan Madrid.
Artinya, rata-rata sejauh ini Messi dkk mencetak 3,35 gol per partai. Dengan demikian, jika skuad asuhan Vilanova tetap konsisten, dalam 21 partai berikutnya Barcelona bisa mendulang tambahan 70 gol (21 x 3,35 gol). Dengan kata lain, di akhir musim, jumlah gol yang dibukukan Messi dkk (bisa) mencapai 127 gol.