Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Konsolidasi Mahasiswa Banten melakukan aksinya dengan cara berorasi di depan Gedung DPRD Banten JL Syekh Nawawi Al-Bantani Kawasan Pusat pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
Mereka menuntut pemrov Banten serius melaksanaan perencanaan pembangunan dan evaluasi sesuai dengan visi dan misi serta perundang-undangan yang berlaku. Mahasiswa juga meminta pemerintah pemprov Banten memprioritaskan kepentingan masyarakat umum.
"Jika tidak bisa menjalankan roda pemerintahan lebih baik mundur jadi pemimpin," kata Sunedi salah seorang kordinator dalam unjuk rasa tersebut.
Ia mengatakan, pada 4 Oktober 2012 adalah usia Banten yang meninjak 12 Tahun, seharusnya kesejahteraan masyarakat Banten meningkat dibandingkan Banten sebelum menjadi provinsi. Namun pada kenyataanya, selama 12 Tahun Banten menjadi Provinsi, sebagian masyarakat belum merasakan perubahan yang signifikan.
"Pembangunan infrastruktur, pemerataan pendidikan dan kesehatan belum merata bagi masyarakat Banten," kata Sunedi.
Aksi unjuk rasa ratusan mahasisa tersebut berlangsung di saat DPRD Banten tengah melaksanakan rapat paripurna istimewa HUT ke-12 Provinsi Banten di dalam gedung DPRD. Sempat terjadi ketegangan antara pengunjukrasa dan ratusan polisi yang menjaga gedung DPRD Banten.
Ketegangan antara polisi dan mahasiswa disebabkan para pengunjukrasa memaksa masuk gedung DPRD Banten, namun dijaga ketat aparat keamanan hingga terjadi saling dorong antar polisi dan mahasiswa. Karena pengunjukrasa memaksa masuk, akhirnya polisi menyemprotkan gas air mata, namun dibalas dengan lemparan batu, kayu dan telor dari arah pengunjukrasa.
Namun ketegangan akhirnya mereda setelah pengunjukrasa memilih mundur dan kembali ke kampusnya masing-masing.