Data dari Sistem Komputer Haji Terpadu Kemenag RI yang diterima di Jeddah, Minggu (7/10), mendata usia termuda 53 tahun dan tertua 81 tahun dalam empat hari terakhir.
Sebelumnya, pertanggal 3 Oktober terdapat sembilan anggota jemaah yang meninggal.
Berikut nama, usia dan kelompok terbang (keloter) anggota jamaah haji yang meninggal dunia di Madinah dan Makkah.
Sitti Rahmahtia binti Yasin (67) dari keloter 2 UPG Makasar, Madinah, Sumardi bin Soeparno Martowiryon (55) dari keloter 5 SOC Solo, Madinah, Indriano bin Khairunas (49) keloter 4 PDG Padang, Madinah, Juju binti Lili Adinata (54) keloter 8 JKS 8 Jakarta, Madinah, Endang Rusmiyatun binti Rusmin (50) keloter 27 SOC Solo, Madinah, Saodah Muawanah binti Katiran (58) keloter 13 SUB Surabaya, Madinah.
Yoso Sudarmo bin Prawiro Rejo (68) SOC 9 Solo, Madinah 8. Yusupadi bin Marjo Suwito (61) keloter 3 SOC Solo, Makkah, Toto bin Amat Rejo (64), keloter 1 SOC Solo, Madinah, Sarimanih binti Siarun (70), keloter 1 PDG Padang, Makkah, Sumiat Prayitno Karyono bin Karyono (53), keloter 17 JKG Jakarta, Madinah, Syaribanun HM Hasan binti HM Hasan (81), keloter 6 MES Medan, Madinah, Sutarno bin Pawirosuratno (63), keloter 5 SOC Solo, Makkah, Samiah binti Akim (67), keloter 3 BTJ Aceh, Makkah, dan Suwardi bin Kartonawi (72), keloter 23 JKS JKS Jabar, Madinah.
Sementara itu, seorang jemaah haji bernama Siti Subingah binti Imam Topingi tertimpa keramik atau batu granit yang jatuh dari dinding lantai 8 sebuah hotel di Madinah. Siti yang baru pulang salat subuh di Mesjid Nabawi langsung tak sadarkan diri, karena luka di kepala, leher dan kaki.
"Kejadiannya sehabis salat subuh, korban yang hendak pulang berjalan kaki ke pemondokan, tertimpa batu granit besar yang jatuh dari dinding hotel di lantai delapan. Seketika juga korban langsung tak sadarkan dan masih dalam keadaan koma hingga saat ini," ujar Sofwan.
Rekan-rekan korban meminta bantuan dan ambulan Pemerintah Arab Saudi langsung membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Al Anshar. Namun, karena luka sangat parah, pihak RS yang tak mampu menanganinya kemudian merujuk korban ke RS King Fahd. "Jemaah langsung dilarikan ke rumah sakit ditemani petugas Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), dokter Susanti," katanya.
Dia berharap kondisi Siti membaik, sebelum waktu wukuf tiba. Jika sembuh maka Siti akan segera dievakuasi ke Mekah untuk berhaji.
"Korban akan ditunggu sampai pulih dan akan segera diberangkatkan bila memungkinkan. Jika tidak, maka akan tetap ada yang mengurusnya. Jemaah tidak akan ditelantarkan meski musim haji berakhir," katanya.