"Dengan memperoleh makanan gratis itu, maka uang saku para jemaah yang jumlahnya 1.500 real per orang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan lain seperti membeli oleh-oleh," kata Edy Syahrizal (50) asal Tanjung Morawa Medan, saat bertemu dengan sejumlah wartawan, yang tergabung dalam Media Center Haji di Sektor Dua, Daerah Kerja Mekkah, Minggu (7/10/2012).
Pemilik pondokan yang baik ini memberi makan jemaah Indonesia dua kali sehari dengan menu ala Indonesia, seperti rendang daging, rendah ayam, ikan dan telur.
"Nasi dan lauk telah dimasukkan dalam kotak dan kepala rombongan diminta mengambilnya pada saat jam makan siang dan malam," kata jemaah yang sehari-hari menjabat Kepala Jamsostek Deli Serdang, di wilayah Mahbas Jin dan Jiad Mekkah itu.
Menurut Syahrial, para jemaah layak bersyukur dengan pemberian makanan tersebut, karena tidak semua jemaah haji berkantong tebal. Syahrial bersama isterinya Zuriah menunaikan rukun haji tahun ini setelah tiga tahun tercatat pada daftar tunggu jemaah haji Medan Sumatera Utara.
Terkait dengan pelayanan haji tahun ini, ia mengemukakan, merasa sangat puas karena dokternya saja siap dipanggil ke kamar masing-masing bila dibutuhkan, dan pembimbing ibadahnya juga membantu memberikan konsultasi terkait ibadah dan aspek kesehatan para jemaah.
Sebelumnya Syahrizal sempat kawatir prosedur naik haji itu sedikit repot. Ternyata setelah mengalami delapan hari di Medinah dan tiga hari di Mekkah, berhaji itu tidaklah rumit, setidaknya sampai Minggu.
Ia berharap berbagai kemudahan itu terus menjadi berkah dan seterusnya diberikan Allah Yang Maha Esa sampai selesai proses haji yang puncaknya wukuf di Arafah 25 Oktober 2012.
Sementara itu, seorang pasien haji Arir bin Kajib (57) asal Lamongan, masih dirawat inap di Sektor Dua Daker Mekkah karena menderita infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).
Kepala Sektor Dua Badrun M Sarjono mengatakan 4.429 jemaah dari 11 kloter telah berada di wilayahnya dari rencana 16.600 jemaah dari 43 koter pada puncak musim haji.