Sebab seorang petarung harus berteriak kalau ingin gerakannya lebih 'mematikan'. Menurut penelitian, kekuatan otot naik 7 persen saat berteriak.
Pengaruh teriakan terhadap kekuatan otot dibuktikan dalam penelitian terbaru di Iowa State University.
Dalam penelitian tersebut, terbukti bahwa cenderaman tangan para petarung meningkat saat dibarengi dengan teriakan dan tentunya olah pernapasan.
Para peneliti meminta sejumlah relawan yang merupakan praktisi ilmu bela diri berpengalaman, untuk mencengkeram alat khusus yang disebut dynamometer. Alat tersebut berfungsi untuk mengukur kekuatan genggaman, yang diyakini cukup mewakili kekuatan otot secara umum.
Sembari tangannya mencengkeram, para petarung melakukan teknik olah pernapasan yang disebut kiap. Teknik ini mengharuskan para petarung untuk melepaskan napasnya dengan sangat kuat, sehingga mengeluarkan bunyi teriakan yang cukup keras dan parau.
Hasilnya seperti disebutkan di atas, teriakan saat melakukan olah pernapasan tersebut mampu meningkatkan kekuatan otot sebesar 7 persen dibanding saat melakukannya sambil diam. Makin keras teriakannya, makin kuat cengkeraman tangan yang teraukur oleh dynamometer.
"Jika Anda butuh mengeluarkan tenaga dan kekuatan maksimal, kiap adalah teknik sederhana untuk mendongkraknya (tenaga dan kekuatan)," kata Amy Welch, PhD, asisten profesor yang melakukan penelitian ini seperti dikutip dari Menshealth.com, Selasa (13/11/2012).
Meski tidak diketahui pastinya, diyakini keluarnya udara pernapasan saat berteriak membuat otot-otot inti tubuh atau core muscle menegang. Kekuatan yang dihasilkan dari kontraksi otot-otot inti tubuh didistribusikan ke bagian tubuh lainnya yang membutuhkan, sehingga kekuatannya meningkat.