"Satu unit sensor gempa tidak berfungsi akibat terlontar material batu. Instrumen lainnya masih kami cek lagi," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Bandung di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina, di Tomohon, Rabu.
Dia mengatakan, pascaletusan utama, letusan susulan masih terjadi dengan ketinggian letusan yang semakin rendah. "Statusnya masih siaga level III. Warga kami harapkan tetap mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," harap Farid.
Sebelum terjadi letusan, kegempaan vulkanik Gunung Lokon mencapai 1.521 hingga Rabu pagi. Kegempaan ini terekam sejak Selasa (27/11) siang hingga Rabu pagi ini.