Pihak rumah sakit belum memastikan apakah ada peluru yang bersarang di perut korban.
"Dokter masih belum dapat memastikan apakah peluru itu bersarang di tubuh dia atau tidak," kata Rianti, rekan sekampus Feri yang menemaninya di RSUD Pamulang, Kamis (18/10/2012).
Mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2011 itu menerangkan, kepastian adanya peluru baru disampaikan pihak rumah sakit setelah mendapatkan hasil rontgen. Selain itu, kepastian akan diberikan dari hasil pemeriksaan yang akan dilakukan dokter spesialis bedah.
Feri yang mengenakan celana jins hitam dan baju kaus coklat dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami luka sobek di bagian bawah pusar. Luka tersebut diduga akibat tembakan yang dilakukan aparat kepolisian. "Saya berdiri di balik blokade papan. Pelurunya tembus papan, baru ke perut saya," terang Feri.
Blokade papan dipasang mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) untuk berlindung dari serangan aparat. Kemudian terdengar tembakan gas air mata ke arah mereka, disusul terjangan yang membuat barisan mahasiswa kocar-kacir.
"Saya sempat terjatuh waktu dipukuli. Kemudian saya merasa sakit diperut. Ternyata sudah penuh darah," lanjut Feri. Ia sempat pingsan sebelum dibawa rekan-rekannya ke RSUD. Saat ini Feri masih dalam keadaan diinfus.