Selamat datang di Perkampungan Atlet pada Olimpiade London, kompleks yang terdiri atas 11 blok dan terdapat 2.818 apartemen yang menurut panitia penyelenggara telah menggunakan "standar medali emas." Setiap malam, para atlet akan kembali setelah kekecewaan mendalam atau kejayaan untuk menangis di bahu rekan-rekan setim mereka, atau mengadakan pesta kemenangan.
Meski kehidupan Olimpiade merupakan hal yang biasa bagi sebagian besar atlet, akomodasi sederhana di Perkampungan Atlet merupakan pengalaman baru bagi sejumlah pemain tim sepak bola Inggris Raya.
Penyerang Liverpool, Craig Bellamy, yang terbiasa dengan hotel-hotel bintang lima, mengakui bahwa hal ini telah membuka matanya. "Ini semua baru bagi kami," ucapnya.
"Ini sangat berbeda. Anda makan dengan atlet-atlet lainnya, namun ini semua memperkaya pengalaman," ujar Bellamy.
Bellamy yang mengakui bahwa para pesepak bola papan atas 'terbiasa menjauh (dari orang-orang lain). "Maka kami harus mengikuti hal ini," katanya.
Petembak Australia, Russel Mark, menemukan saat dirinya datang bahwa Perkampungan Atlet semakin berkurang kenyamanannya, setelah ia diberi tahu bahwa dirinya tidak diizinkan berbagi kamar dengan istrinya, Lauryn. Mark (48), dan istrinya, yang juga merupakan anggota tim menembak Australia, diberitahu bahwa mereka harus tinggal di kamar yang terpisah.
Atlet veteran ini, yang menjalani Olimpiade keenamnya, mengatakan para ofisial Australia menerapkan larangan tersebut, sebab Lauryn sempat berpose di majalah pria sambil memegang shotgun dengan hanya mengenakan bikini berwarna hijau dan emas.
Mark mengatakan ia dan istrinya mendapat hukuman karena telah mengikatkan diri dalam pernikahan.
"Bagian terbodoh dari hal ini... terdapat sangat banyak pasangan gay di tim Olimpiade yang akan sekamar bersama-sama, maka kami mendapat perlakukan diskriminasi karena kami heteroseksual," kata Mark.
Namun Nick Green, pemimpin kontingen Australia, menepis klaim tersebut.
"Hal itu tidak benar... akomodasi dan tempat tidur telah diatur agar semua atlet dapat terakomodasi di perkampungan (Atlet)."
Tentu saja ada banyak cara lain bagi para atlet untuk bertemu dengan pasangannya, di mana panitia penyelenggara memutuskan mendistribusikan 150.000 kondom di perkampungan. Dilaporkan lebih banyak 50.000 dibanding yang diberikan pada Olimpiade Beijing 2008.
Di saat tidak berargumen perihal masalah kamar tidur, atlet-atlet Australia segera membuat impresi yang bagus di perkampungan atlet, dengan membentangkan spanduk bertuliskan, "Aussie, Aussie; Oi, Oi, Oi," pada sejumlah balkon. Mereka bahkan menggantung balon kanguru pada satu apartemen.
Blok lain memiliki spanduk panjang dengan warna-warna khas Belgia yang tergantung di balkon. Sementara itu balkon lain dihiasi bendera-bendera Slovenia, Norwegia, dan Irlandia.
Tembok pada kamar-kamar lantai dasar dihiasi oleh karya seni anak-anak sekolah.
Dua atlet ditempatkan dalam satu kamar, dan mereka diizinkan membawa pulang selimut London 2012 yang berwarna-warni.
Perenang Inggris yang dua kali meraih medali emas Olimpiade, Rebecca Adlington, menaruh gambar tempat tidurnya, yang dilengkapi dengan maskot tim Inggris Raya, di akun Twitternya.
Tempat tidur yang ada juga dapat diperpanjang untuk mengakomodasi atlet-atlet bertubuh tinggi.
Sementara sejumlah pesepak bola berpikir fasilitas yang ada di perkampungan atlet sudah cukup baik, hal itu tidak cukup bagi tim bola basket "Dream Team" Amerika Serikat - Kobe Bryant dan segenap anggota tim mengambil alih segenap hotel butik di London.
Hal itu berarti mereka tidak akan mencicipi berbagai makanan yang disediakan di perkampungan atlet.
Atlet lari gawang 400 meter AS, Kerron Clement, menarik perhatian publik ketika dirinya mengeluhkan bahwa ia memerlukan waktu untuk melintasi London dari Bandara Heatrow ke perkampungan atlet.
Namun tulisan di Twitter dia selanjutnya mengenai makanan yang disajikan bernuansa positif, "(Saya) suka dengan variasi pilihan makanan."
Tessa Jowell, Menteri Olimpiade Inggris dari 2005 sampai 2010, telah ditunjuk sebagai wakil wali kota perkampungan. "Saya pikir para atlet akan menyukainya. Ini melampaui kebangsaan," ucapnya kepada AFP.
"Para atlet telah tiba, kegembiraan dapat dirasakan. Semua ini (memerlukan) persiapan selama bertahun-tahun dan semuanya akan dimulai," ucapnya.
Untuk mengisi waktu, para atlet dapat memanjakan diri di salon, di mana rambut mereka dapat dipotong, dicukur, melakukan facial, dan hal-hal lainnya.
Kuku mereka juga dapat diwarnai oleh salah satu dari 207 desain bendera seukuran kuku.
Dan hal-hal unik selalu terjadi - karena sampo yang digunakan untuk mencuci rambut seorang atlet Kolumbia habis, secara tidak sengaja pegawai salon menggunakan cairan pencuci tangan, demikian kata salah seorang pekerja salon kepada AFP.