Dalam aksi itu sempat terjadi aksi dorong-dorongan dengan aparat keamanan dari Polres Jakarta Pusat dan Brimob. Bahkan para demonstran sempat membakar ban di depan pagar pintu utama gedung DPR di Jalan Gatot Subroto. Pengunjuk rasa juga melemparkan telur, botol, pasir yang dibungkus plastik ke halaman Gedung DPR.
Dalam aksi itu tiga tuntutan yang disampaikan mereka yakni meminta dengan tegas kepada kepolisian untuk menuntaskan pembacokan tiga aktivis Makassar yang disinyalir terkait penolakan RUU Kamnas, meminta anggota DPR untuk menyatakan sikap menolak kelahiran RUU kamnas tersebut. Terakhir, pengunjuk rasa menilai RUU Kamnas sarat akan kepentingan neoliberalisme serta sarat pelanggaran HAM.
Menurut koordinator lapangan aksi Nuno, RUU Kamnas hanya sebuah skenario politik serta manifestasi politik Orde Baru yang kini terlahir kembali dalam tatanan nafas kehidupan berdemokrasi. "Ironisnya RUU Kamnas kini menjadi hantu demokrasi dan menjadi malapetaka demokrasi, yang akan membungkam dan menodai tatanan demokrasi serta hak-hak sipil," ujar Nuno.
Berbagai bendera elemen massa ditancapkan sekelompok masa di pagar utama depan gedung perwakilan rakyat tersebut. Aksi corat-coret pun dilakukan. Selain itu, sebuah mobil box yang kebetulan lewat kemudian disandera para pendemo.