|
BERITA |
OLAHRAGA |
HUMOR |
SEKS |
RAMALAN BINTANG |
Athletic tape yang dibuat dalam berbagai warna ini nampaknya menjadi penanganan luka paling digemari dalam Olimpiade 2012. Plester ini sebenarnya bukan koyo. Sama seperti koyo, ia menempel di tubuh, dan diklaim mengurangi rasa sakit pemakainya. Plester ini bernama Kinesio Tape dan dikembangkan oleh seorang dokter asal Jepang lebih dari 30 tahun yang lalu. Plester berbagai ukuran ini dirancang untuk menyuport otot dan sendi tanpa mengurangi daya gerak.
Menurut situs resmi produk Kinesio, alat ini dirancang juga untuk digunakan dengan teknik penempelan yang khusus. Untuk menempelkan plester ini, dibutuhkan seorang ahli yang telah mempelajari tenik-teknik penempelan dalam kursus dan pelatihan khusus. Lebih dari 4.000 orang di Inggris tengah menjalani pelatihan Kinesio taping ini. Banyak di antara peserta pelatihan ini yang akan mengurusi para atlet top Inggris.
Jika dibandingkan dengan penampilan plester ini di berbagai lapangan, jumlah penelitian ilmiah atas Kinesio Tape ini cenderung sedikit. Beberapa makalah penelitian menunjukkan keterbatasan terhadap kemampuannya mengurangi rasa sakit atau meningkatkan kekuatan otot. "Kinesio Tape mungkin dapat membantu para terapis untuk menambah wilayah bebas rasa sakit sesaat setelah plester ini digunakan oleh pasien yang memiliki sakit pundak," tulis beberapa ilmuwan pada salah satu penelitian yang dirilis dalam Journal of Orthopaedic and Sports Physiotherapy.Namun, para peneliti menambahkan bahwa penemuan mereka tidak mendukung penggunaan Kinesio Tape untuk mengurangi intensitas rasa sakit atau ketidakmampuan yang diderita pasien akibat masalah pundak. Dalam jurnal Sports Medicine di bulan Februari, peneliti menemukan "sedikit bukti kualitas untuk menunjang penggunaan Kinesio Tape dibandingkan jenis plester elastis lainnya dalam mengatur atau mengurangi kemungkinan luka akibat berolahraga".
Kevin Anderson, Direktur Kinesio UK, yang telah menyuplai plester ini di Inggris dan melatih orang-orang untuk menggunakannya, mengatakan bahwa penelitian spesifik telah dilakukan untuk mendapatkan keterangan dari para atlet dan fisioterapis mengenai manfaat plester ini.
"Ada banyak yang dibutuhkan bagi sisi penelitian untuk memastikan hasil positif yang telah kami lihat sejauh ini," katanya kepada Reuters. "Tidak ada yang magis di plester tersebut. Tentu saja plester ini tidak dapat meningkatkan penampilan atau membuat Anda menjadi Superman. Namun, pemakaian plester ini untuk mengangkat kulit, mengurangi tekanan. Hal ini mengurangi rasa sakit dan pembengkakan."Apa pun pembuktian ilmiah mengenai plester ini, tim voli Jerman, Sara Goller, tampak mengenakan dua plester panjang berwarna merah muda di kaki kirinya dalam pertandingan pada hari Selasa. "Saya tidak peduli dengan warnanya. Saya lebih peduli pada apa yang bisa ia lakukan. Benda ini dapat melepaskan atau memberikan tekanan pada otot, tergantung apa yang Anda inginkan. Fisioterapis kami benar-benar cakap melakukan hal tersebut," kata Goller.
John Brewer, seorang dosen sains olahraga di Universitas Bedfordshire tetap ragu. "Sebagai seorang ilmuwan, saya masih belum yakin mengenai mekanismenya," Brewer mengungkapkan pandangannya yang skeptis mengenai penggunaan plester yang dipercaya dapat meningkatkan kinerja otot jauh di dalam badan.
Steve Harridge, seorang dosen aplikasi fisiologi dan manusia di King's College London mengatakan bahwa banyak atlet yang tampak mengenakan plester ini, bahkan ketika mereka tidak memiliki luka, dengan harapan mendapatkan efek preventif, atau peningkatan kinerja otot."Mungkin juga menjadi hiasan fashion, dan mungkin juga hanya satu dari mitos yang muncul dari waktu ke waktu. Namun, sepengetahuan saya, tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa benda tersebut dapat meningkatkan kinerja otot," katanya. Kedua ilmuwan ini setuju bahwa efek plasebo mungkin ada di balik kinerja plester ini. "Fakta bahwa atlet berpikir bahwa benda ini akan membawa hal baik pada dirinya dapat membantu secara psikologis," kata Harridge. Sebuah plasebo yang efektif, kata Brewer, "dapat memberikan perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan".
