Kalau dulu harimaumu adalah mulutmu, maka sekarang jempolmu adalah singamu. Karena di zaman digital ini hasil ketikan jari dan jempolmu bisa jauh lebih berbahaya ketimbang kata-katamu.
Kata-kata khilaf yang terucap langsung dari mulut, efeknya mungkin hanya akan sebentar. Tinggal minta maaf saat itu juga bisa langsung beres, kalau orang yang tersinggung itu pemaaf.
Kalaupun belum dimaafkan, tinggal berdoa dan bersabar menunggu momen yang pas, seperti saat awal puasa atau lebaran. Biasanya kesalahan lisan seperti itu pun bakal terlupakan. Inilah untungnya kita dilahirkan sebagai manusia, bukan gajah yang tidak gampang lupa.


Jadi, di bulan ramadhan ini bukan hanya hati dan mulut yang harus dibersihkan tapi juga twitter kamu. Kalau twitternya sudah bersih, selain timeline ikut menjadi fitri di lebaran nanti.
#