dari 30 juru masak dan pekerja dapur umum, yang berada di bawah naungan koperasi Istiqlal hanya 20 saja. Sisanya yang sepuluh orang dikontrak hanya selama Ramadhan. Tumiran, suami Tini, juga masuk daam 20 juru masak. Sehari-hari, ia menjaga kedai bakso koperasi jika di luar Ramadhan. Namun untuk sekarang ini diperbantukan di dapur umum.
Jadwal kerja mereka tak berhenti. Pagi hari, mereka mulai bekerja dari pukul 08.00 WIB, dan selesai pukul 15.00 WIB. Setelah semua menu takjil dikemas, mereka mengantarnya ke bagian cleaning service Masjid Istiqlal yang berada dekat pintu masuk Ar-Razzaq. Cleaning service selama Ramadhan bertugas juga sebagai Petugas Takjil Istiqlal.

Tini mengaku, tiap kali belanja segala kebutuhan, semuanya dibayar cash. Itu ia lakukan setiap hari. Ia enggan mengatakan butuh berapa banyak rupiah untuk membeli semua kebutuhan seperti sayur, minyak goreng, cabe, daging, telur, bumbu dan lainnya. "Sebenarnya, kalau soal itu rahasia mas. Yang jelas, lebih dari 10 juta lah," ungkapnya sambil tersipu malu.
