Gara-garanya, situasi sudah tidak kondusif karena lantaran perkelahian dua kelompok suporter pendukung PSIM, Brajamusti dan The Maident. Wasit Cholid Dalyanto memilih menghentikan pertandingan. Dia khawatir pertengkaran suporter kian memanas. Apalagi, laga memang tidak melibatkan penjagaan pihak keamanan sama sekali.
"Persoalannya laga itu memang bukan uji coba, tapi hanya latihan bersama," kata Cholid.
Menurutnya, salah satu kubu suporter sudah terlihat melempar benda ke arah suporter lain di akhir babak pertama. Sejak itu, pertengkaran semakin memanas dan diwarnai pelemparan botol air minum ke tempat duduk pemain PSIM.
"Kedua belah pihak memang bisa menahan emosi. Tapi pertandingan tetap saya hentikan di menit 43 babak kedua. Skornya tetap 0-0," ujarnya.
Manajer/pelatih PSIM Maman Durachman mengungkapkan tim masih memiliki banyak kelemahan. Karena itu, dia masih harus bekerja keras membenahi tim. Namun, Maman optimistis tim sudah siap saat memasuki kompetisi.
"Pemain sudah menunjukkan kemampuannya. Tapi masih ada yang butuh perbaikan. Ini hasil yang positif bagi kami. Apalagi, kami menghadapi lawan yang selevel," katanya lagi. Maman juga akan membenahi fisik pemain. Menurutnya stamina pemain masih belum memenuhi harapan.