|
BERITA |
OLAHRAGA |
HUMOR |
SEKS |
RAMALAN BINTANG |
Menteri Kesehatan, Tanya Plibersek, mengatakan kemasan itu sah secara kontitusional setelah perusahaan-perusahaan besar tembakau gagal mengadang undang-undang baru itu. Menurut Plibersek, kemasan itu membuat rokok menjadi kurang menarik.
"Itu tujuan dari upaya ini," kata Plibersek di Sydney, hari ini.
"Tantangan terbesar bagi pemerintah adalah membuat merokok tidak lagi menarik. Jika kita bisa mencegah anak-anak muda (mulai) merokok, itu berkah seumur hidup bagi mereka," katanya.
Perusahaan tembakau menentang keras pelaksanaan legislasi baru itu, namun Mahkamah Agung Australia menolak keberatan mereka yang menyebut hukum baru itu mencederai hak milik intelektual (intellectual property rights by) dengan melarang mereka memajang merk dan trademarks dalam kemasan itu.
Plibersek mengatakan bungkus dan kemasan asli rokok itu akan tetap sama seperti sebelumnya, namun pembungkusan kembali dengan kemasan warna coklat dan bergambar efek kesehatan akibat merokok diharap akan membuatnya kehilangan daya tarik lagi bagi banyak orang.
"Saya menerima beberapa surat...dan beberapa perokok menyatakan pada saya, 'ah rokok itu tak sama lagi rasanya dari sebelumnya," kata Menkes.
Menurut data kementerian kesehatan Australia, sejak Perwanag Dunia II sekitar 50 persen orang Australia merokok. Namun saat ini angka itu sudah turun sekitar 15 persen. Pemerinatah ingin menekan angka itu hingga dibawah 10 persen pada 2018 nanti.
"mulai besok, tampilan luar bungkus rokok akhirnya merefleksikan keburukan didalamnya, dan membuat para perokok berpikir ulang soal bahayanya merokok," kata Fiona Sharkie, direktur eksekutif Quit, sebuah organisasi masyarakat yang berjuang menghentikan orang dari candu rokok.
Menurut Sharkie, grafis gangguan kesehatan akibat rokok yang tercetak di kemasan coklat itu sudah membuat penampilan rokok jadi berbeda.
Kematian yang disebabkan rokok di Australia berkisar sekitar 15 ribu orang setiap tahunnya.
