Kamis, 13 Desember 2012

BERKAT VIRUS HIV SEORANG ANAK SEMBUH DARI PENYAKIT LEUKEMIA

Bagikan Artikel Ini :
Bocah pemberani berusia tujuh tahun, Emily Whitehead, sudah menderita leukemia selama dua tahun. Dan kini Emily sudah pulih berkat virus HIV.

Emily sudah dua kali kambuh setelah kemoterapi, dan dokter sudah kehabisan pilihan. Dokter sudah melakukan semua jenis pengobatan untuk Emily namun tak ada perubahan.

Keluarga pun hampir saja menyerah pada April 2012. Akhirnya, orangtua Emily, Kari dan Tom, mencari pilihan yang lebih radikal.

"Kami membuat keputusan kalau kami perlu pergi ke tempat lain," ujar ibu Emily, Kari, seperti dikutip Dailymail, Rabu (12/12/2012).

Keluarga Emily pergi ke pusat kanker di Rumah Sakit Anak di Philadephia, yang merintis cara terapi terbaru. Dokter menyarankan agar orangtua mendaftarkan Emily melakukan uji coba klinis dengan menggunakan virus HIV yang cacat yang telah dimodifikasi untuk menyerang sel-sel kanker sebelum dimasukkan kembali ke dalam sistem imun.

Keluarga hanya bisa berharap sistem baru itu akan kembali memprogam kekebalan tubuhnya agar bisa mengenali sel kanker dan mulai membunuhnya.

Beberapa orang dewasa sudah terdaftar dalam penelitian di Rumah Sakit University of Pennsylvania dan responsnya baik. Tapi, pengobatan baru ini bukan berarti tanpa risiko. Tapi Emily bisa melaluinya.

"Kami diberitahu bahwa kami diberi waktu 48 jam untuk membuat keputusan atau dia mulai mengalami kegagalan organ".

Keluarga Emily menghibur diri kalau pun pengobatannya tidak bekerja tapi bisa bermanfaat untuk ilmu pengetahuan dengan memberikan informasi yang dapat membantu menyelamatkan anak-anak yang sakit lainnya.

Dan pada 17 April, bocah yang dikenal dengan sebutan Emma itu menjadi anak pertama yang melakukan terapi yang dikenal dengan CTL019.

Keluarga juga sudah diperingatkan, Emily bisa mengalami gejala seperti flu dalam beberapa hari setelah mengulang rekayasa T-sel yang disuntikkan ke tubuhnya.

Tapi gejala yang diterima Emily lebih serius dibandingkan yang dokter perkirakan. Ia mengalami sakit kritis dan dirawat secara intensif di rumah sakit anak-anak. Pada 24 April, dokter memberitahu orangtuanya ia mempunyai satu dari 1.000 kesempatan untuk bertahan semalam.

Peneliti yang dipimpin Dr Stephan Grupp itu menyadari kalau protein tertentu telah menjadi sangat tinggi sebagai akibat dari T-sel yang tumbuh dalam tubuh Emily.

Ini protein yang sama yang terlibat dalam rheumatoid arthritis, dan ada obatnya untuk dapat mematikan produksi protein tertentu.

Tim kemudian memberikan obat untuk Emily, dan memberikan hasil yang dramatis. Dalam semalam, napasnya membaik, demamnya turun, dan tekanan darahnya kembali normal.

"Dia sangat cerdas dan kreatif. Dia lucu - dia membuat kami tertawa sepanjang waktu. Ia tidak pernah mengeluh, " kata sang ibu.

Beberapa minggu setelah infus T-sel, dokter bisa melakukan tes sumsum tulang untuk mengetahui apakah terapi telah bekerja.

"Emily benar-benar merespons dengan terapi T-sel. Kami memeriksa sumsum tulangnya untuk kemungkinan ada lagi penyakitnya pada tiga bulan dan enam bulan setelah keluar dari perawatannya, dan dia tidak memiliki penyakit apapun. Pelawan kanker T-sel masih ada di tubuhnya. "

Ayah Emily, Tom Whitehead, dari Philipsburg, Pennsylvania, menambahkan, pihaknya perlu melihat selama beberapa tahun sebelum bisa memutuskan apakah ia sudah sembuh atau belum.

Setelah bertahun-tahun menjalani pengobatan, Emily pulang pada Juni dan sekarang menikmati pergi ke sekolah, bermain sepak bola, dan berjalan dengan anjingnya Lucy.

Para ilmuwan mengatakan, meskipun hasilnya sangat menjanjikan, masih banyak diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah terapi ini merupakan solusi, aman, dan bisa mengendalikan kanker pada anak-anak atau orang dewasa dalam jangka panjang.

"Ini adalah studi kecil hanya 12 pasien. Uji klinis yang lebih besar diperlukan untuk menentukan seberapa efektif pengobatan ini".

Untuk terapi ini membutuhkan biaya sekitar $ 20.000 untuk setiap pasien. Ini masih tahap awal, tetapi peneliti berharap pada akhirnya bisa menggantikan transplantasi sumsum tulang yang berisiko.
Jangan Lupa :

Labels

 
© 2013 AKHIRNYA KU TAHU - All Rights Reserved
Desain: DheTemplate.com | Main Blogger | Taru Sun

Template: Makeityourring Diamond Engagement Rings
Proudly powered: Blogger | Google | IDwebhost | Beritambah