Rabu, 28 November 2012

WANITA DILARANG NAIK PESAWAT KARENA KEGEMUKAN AKHIRNYA MENINGGAL

Bagikan Artikel Ini :
Nasib malang menimpa seorang perempuan asal New York, Amerika Serikat. Ia meninggal karena menderita gagal ginjal di Hungaria. Hal ini terjadi setelah dirinya tiga kali ditolak naik pesawat ke New York.

Kepada New York Post, Janos Soltesz mengatakan istrinya,Vilma meninggal dunia setelah sembilan hari tertahan di Hungaria.

“Yang kami inginkan hanyalah bisa kembali ke New York secepatnya agar Vilma mendapatkan perawatan,” katanya.

Perempuan berusia 56 tahun itu memiliki berat 193 kilogram dan hanya mempunyai satu kaki. Sehari-harinya, ia juga menggunakan kursi roda.

Pasangan suami istri ini terbang ke Hungaria dengan pesawat KLM dan Delta pada 17 September untuk berlibur.  Setiap tahun, mereka, yang memang berasal dari Hungaria, selalu menghabiskan waktu selama beberapa minggu di rumah milik mereka yang terletak di sebuah desa kecil di Hungaria,

Menurut New York Post, biro perjalanan yang mengurusi keberangkatan pasangan yang telah menikah selama 33 tahun ini telah memberitahukan pihak penerbangan soal kondisi Vilma.

Vilma dan suaminya sedianya kembali ke New York pada 15 Oktober untuk mendapatkan perawatan akibat penyakit diabetes dan ginjal yang dideritanya. Namun, saat keduanya telah berada di pesawat KLM,di Budapest,mereka diminta meninggalkan pesawat.

“Mereka [kru pesawat] berusaha mengakomodasi Vilma dengan memberikan tempat duduk di barisan paling belakang, tetapi mereka tidak memiliki sealt belt yang cukup panjang untuknya,” kata Soltesz.

Dia juga diinformasikan bahwa bangku penumpang tidak bisa menahan bobotnya.

Jurubicara KLM, Ellen van Ginkel menyatakan,”KLM telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengakomodasi dia [Vilma] tetapi secara fisik tidak memungkinkan bagi kami untuk membawanya dalam pesawat,” ungkapnya.

Pasangan suami istri ini diminta menunggu di bandara sementara kru pesawat mencarikan penerbangan lain yang bisa mengakomodasi mereka. Akhirnya, mereka diminta untuk pergi ke Praha—yang berjarak lima jamdari Budapest untuk naik pesawat Delta yang dinilai bisa mengakomodasi Vilma.

Sampai di Praha, pasangan ini kembali ditolak. Kru pesawat menyatakan bahwa kursi roda yang dimiliki pesawat tidak bisa menahan bobotVilma.

“Sama seperti yang terjadi di Budapest, kami juga sudahberusaha maksimal. Tetapi, secara fisik, kami tidak mungkin membawa dia [Vilma}dalam pesawat,” kata jurubicara Delta, Russel Cason.

Akhirnya, mereka kembali ke rumah liburan mereka dan mengontak biro perjalanan di New York untuk mengatur kembali perjalanan ke NewYork.  Oleh biro perjalanan, mereka diberitahu bisa kembali ke pada 22 Oktober dengan pesawat Lufthansa.

Namun, lagi-lagi, mereka ditolak naik pesawat dengan alasan senada. Setelah berusaha mengakomodasi Vilma selama 30 menit di pesawat,akhirnya pilot menyatakan agar mereka dikeluarkan dari pesawat.

“Kami memiliki 140 penumpang yang memiliki agenda yang padat. Ini bukan masalah sealt belt tetapi mobilitas penumpang,” kata jurubicara Lufthansa Nils Haupt.

Akhirnya mereka kembali ke desa dan mengatur kembalikepulangan ke New York. Sayangnya kesehatan Vilma semakin memburuk. Mereka tidak yakin dengan dokter Hungaria, karena tidak memiliki catatan medis soal  kesehatan Vilma.

“Dia [Vilma] tidak yakin rumah sakit di Hungaria bisa mengobatipenyakitnya,” ujar Soltesz.

Vilma meninggal dua hari kemudian dan dikuburkan di Hungaria

Kasus ini telah didaftarkan ke pengadilan New York oleh Soltesz.

“Ini [perusahaan penerbangan]  jelas berkontribusi terhadap meninggalnya Vilma. Awalnya mereka bisa menerbangkan Vilma, dan merupakan kewajiban mereka untuk menerbangkannya kembali ke New York,” kata jaksa Holly Ostrov Ronai, yang menangani kasus ini di pengadilan.

Ronai menuduh perusahaan-perusahaan penerbangan itu telah melanggar undang-undang perlindungan terhadap orang cacat.

“Saya merasa kesepian sekarang, Hanya ada dua orang perempuan dalam hidup saya. Pertama ibu dan kedua istri saya,” ujar lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga keamanan di kapal feri Staten Island.



Jangan Lupa :

Labels

 
© 2013 AKHIRNYA KU TAHU - All Rights Reserved
Desain: DheTemplate.com | Main Blogger | Taru Sun

Template: Makeityourring Diamond Engagement Rings
Proudly powered: Blogger | Google | IDwebhost | Beritambah