Sabtu, 24 November 2012

CEGAH PENYAKIT STROKE DAN JANTUNG DENGAN KARAOKE

Bagikan Artikel Ini :
Anda hobi berkaraoke? Kegiatan ini memang asyik dilakukan terutama bersama teman-teman. Tak hanya menyenangkan, berkaraoke di sebuah klub ataupun pub ternyata juga menyehatkan. Ini pula yang diakui Raja Karaoke Lagu Mandarin, Koh Hai Chiang.

"Ini menyehatkan jantung. Prinsip saya nyanyi itu bikin hidup nikmat, jantung sehat. Kalau di bawah umu 50 tahun sering sakit. Sekarang di atas 50 tahun dak pernah sakit. Suara tambah lamo tambah bagus, latihan tiap hari," ungkap Koh Hai Chiang, pimpinan grup karaoke Mandarin di Kota Palembang, Sabtu (24/11/2012).

Apalagi dengan bernyanyi dengan betul-betul ekspresif penuh penghayatan akan arti lagu yang dibawakan serta atraktif melakukan gerakan tubuh sama halnya dengan berolahraga. 

"Dengan berkaraoke sambil bergaya seperti penyanyi top ini biar bisa merasa tenang, santai. Apolagi umur sudah ado, sudah 67 tahun. Buat apo pikir lagi," ujar suaminya Ny Oee Siu Giok.

Penelitian baru-baru ini menyebutkan, bahwa berkaraoke bersama para sahabat, rekan kerja ataupun keluarga dapat mengurangi risiko munculnya serangan jantung dan stroke.

Menurut peneliti, Professor Takeshi Tanigawa dari Universitas Ehime, Jepang, karaoke merupakan pilihan yang tepat bagi para pekerja untuk melepaskan kepenatan dan menghilangkan stres akibat rutinitas pekerjaan.

Ketika sedang bernyanyi secara tidak langsung seseorang akan mengelola napasnya secara teratur.

Hal ini sangat baik dan bermanfaat untuk mengendurkan syaraf-syaraf yang tegang dan memperlancar peredaran darah.

Dengan demikian serangan penyakit jantung dan stroke yang terjadi karena penyumbatan pembuluh darah akan kecil risikonya.

Selain itu, tepukan tangan dari para sahabat dan rekan kerja seusai bernyanyi juga merupakan bentuk dukungan yang dapat membangkitkan semangat dan kepercayaan diri seseorang. Otomatis ini akan membantu merilekskan ketegangan yang mereka alami.

“Setelah bernyanyi, mereka biasanya akan menerima tepukan tangan. Ini sangat baik, sebagai bentuk dukungan dari lingkungan sosial dan dapat membantu melupakan kejadian yang membuat mereka stres,” ujarnya.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam Alcoholism: Clinical & Experimental Research ini, melibatkan 19.356 responden berusia 40-69 tahun.

Hasil penelitian juga menemukan bahwa mereka yang kurang sekali mendapat dukungan dari lingkungan sosialnya, memiliki pola hidup sehat yang sangat rendah.

Umumnya mereka cenderung malas berolahraga, tidak memiliki pekerjaan dan jarang melakukan medical check up.


Jangan Lupa :

Labels

 
© 2013 AKHIRNYA KU TAHU - All Rights Reserved
Desain: DheTemplate.com | Main Blogger | Taru Sun

Template: Makeityourring Diamond Engagement Rings
Proudly powered: Blogger | Google | IDwebhost | Beritambah