"Sabtu kemarin ke sana (Yogyakarta) lagi untuk melihat Ferrari-nya. Kondisinya sudah ok, sudah bagus sekali sampai meneteskan air liur," kata Dahlan di Jakarta, Minggu (7/10/2012).
Tentunya, mobil listrik kedua itu belum bisa dikendarai secara langsung. Dahlan dan tim akan mengetes mobil tersebut di Yogyakarta hingga siap dan bisa dibawa ke Jakarta. Dahlan menambahkan, beberapa bulan terakhir mobil listrik tersebut sempat mangkrak karena belum dipasang baterai listriknya.
Baterai ini harus diimpor langsung dari Amerika Serikat. Setelah itu, baterai tersebut juga tertahan di pelabuhan karena masalah administrasi. Akibat penundaan pemasangan tersebut, petugas pembuat mobilnya sempat menganggur.
Untuk mengatasi pembelian baterai listrik yang harus impor dari Amerika Serikat, Dahlan menginginkan ada produsen di dalam negeri yang memproduksinya. Dengan demikian, harga komponen mobil listrik tersebut bisa ditekan.
"Kalau komponennya bisa ditekan, harga mobil pun akan murah," tambahnya.
Sebelumnya, Dahlan telah mengunjungi PT Nipress Tbk di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Kunjungan itu untuk membicarakan kesiapan Nipress dalam pembuatan baterai untuk memasok kebutuhan tenaga penggerak mobil listrik nasional.
Dahlan menyebutkan, Nipress sudah menyatakan kesiapannya untuk memasok komponen baterai yang akan dipasang di mobil listrik. Dalam pembicaraan itu, Nipress menyatakan mampu memproduksi baterai jenis lithium forre phosphat. Dahlan berharap, Nipress dapat memproduksi baterai lithium tersebut pada Mei 2013.
Saat ini, investasi mobil listrik nasional diperkirakan menelan dana sebesar Rp 5 triliun. Ada empat varian kendaraan yang akan menggunakan energi listrik tersebut, yakni kendaraan sekelas Suzuki Carry, sejenis Toyota Avanza, sekelas Honda Jazz, serta Mercedes-Benz.
Sebagai informasi, mobil listrik sekelas Ferrari ini dibanderol seharga Rp 1,5 miliar per unit. Sampai saat ini jumlah pemesanan mencapai 40 unit, termasuk pesanan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Mobil listrik dari Yogyakarta tersebut dirakit oleh Danet Suryatama. Insinyur lulusan Institut Teknologi Surabaya dengan gelar doktor dari Michigan, AS, ini sudah lebih 10 tahun menjadi engineer di pabrik mobil AS. Saat ini, prototipe mobil listrik sport itu sudah dibuat. Prototipe mobil listrik itu akan diperkenalkan pada Agustus mendatang dan mulai diproduksi secara massal pada awal 2013.