Rabu, 24 Oktober 2012

KELENTENG DI BANYUMAS TERBAKAR AKIBAT LILIN

Bagikan Artikel Ini :
Keheningan malam di Jalan Pungkuran, Desa Sudagaran, Banyumas, Jawa Tengah pecah. Sumiati (57) berlari sambil berteriak membangunkan warga setelah melihat kepulan asap dari ruang sembahyang Kelenteng Boen Tek Bio, Banyumas, Rabu (24/10/2012) dinihari.

"Saya panik jadi berlari ke pos polisi lalulintas sambil berteriak kelenteng terbakar," kata Sumiati yang rumahnya persis di depan kelenteng.

Sekitar pukul 01.30, Sumiati yang kesehariannya berdagang makanan ini bangun untuk memasak nasi. Saat sedang di dapur, ia mendengar suara seperti petasan dari arah klenteng.

"Bunyinya pretek..pretek, saya kira suara petasan. Setelah dilihat ada kepulan asap," kata Sumiarti yang segera membangunkan suami dan anaknya, Wagiyo (62) dan Rio (23).

Kedua orang itu kemudian melompati pagar kelenteng dan memberitahukan kepada penjaga yang sedang tertidur. Saat kejadian kelenteng terbesar di eks Karesidenan Banyumas ini ditunggui empat orang. Namun karena tertidur mereka tak menyadari ada api di ruang sembahyang.

"Awalnya yang terbakar meja lilin di ruang belakang Mbah Kuncung. Saya ke kamar mandi mencari air tapi kran tak mengalir. Seandainya ada air kemungkinan api di meja bisa segera dipadamkan," kata Wagiyo.

Warga sempat khawatir kebakaran yang menghebat pukul 03.00 bisa merembet ke bangunan lain.

Juru bicara Kelenteng Boen Tek Bio, Sobitananda mengatakan, api yang membakar kelenteng ini pertama kali terlihat dari Ruang Buddha dan merambat dengan cepat ke seluruh ruang persembahyangan yang merupakan gedung utama bangunan berukuran 10x24 meter.

"Dua ruang persembahyangan ludes terbakar," katanya. Ia bersyukur, pengurus kelenteng dan warga bisa menyelamatkan patung dewa-dewi. Hanya satu patung dewa Mak Co Kwan Im yang berada di altar dalam diketahui turut terbakar.

Api yang melahap tempat persembahyangan umat Tri Dharma itu akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 04.30 WIB. Pemadaman dilakukan satu regu Damkar Banyumas dan Damkar Pos Wangon. Kerusakan parah di bagian atap yang ambruk.

Kapolsek Banyumas, AKP Wahyono mengatakan sumber air diduga dari lilin di tempat persembahyangan. Api cepat membesar lantaran di ruangan kelenteng terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar diantaranya lilin dan minyak untuk peribadatan.

"90 persen bangunan peribadatan kelenteng ludes terbakar," kata Wahyono di lokasi. Kebakaran tersebut diperkirakan mengakibatkan kerugian mencapai Rp 100 juta.


JANGAN LUPA DI LIKE FAN PAGE FACEBOOK DAN FOLLOW TWITTER KAMI

Jangan Lupa :

Labels

 
© 2013 AKHIRNYA KU TAHU - All Rights Reserved
Desain: DheTemplate.com | Main Blogger | Taru Sun

Template: Makeityourring Diamond Engagement Rings
Proudly powered: Blogger | Google | IDwebhost | Beritambah