Susu masih dianggap sebagai minuman ideal untuk mendapat asupan kalsium yang dibutuhkan tulang. Idealnya, tubuh mendapat asupan kalsium sebanyak 1.000 miligram setiap hari. Untuk lansia yang berusia 50 tahun ke atas, kebutuhannya bisa naik sampai 1.200 miligram per hari. Meskipun demikian, ada banyak produk susu yang menawarkan manfaat bagi kesehatan. Ada beberapa kriteria penting untuk memilih susu yaitu:
1. Organik
Susu organik berasal dari sapi yang diternakkan secara organik, artinya diberi pakan alami tanpa pupuk kimia dan pestisida.
Beberapa ahli menganjurkan susu organik karena meyakini hormon pertumbuhan sintetis yang diberikan kepada ternak dapat menyebabkan gangguan kesehatan, mulai dari pubertas dini sampai kanker.
Namun sebuah penelitian yang dimuat journal of American Dietetic Association tidak menemukan adanya perbedaan tingkat hormon antara susu organik dengan susu konvensional.
Di sisi lain, penelitian lain menunjukkan bahwa susu organik memiliki kandungan asam lemak omega-3, beta-karoten, vitamin E dan asam linoleat terkonjugasi yang lebih banyak.
2. Menajalani proses ultra-pasteurisasi
Proses ini dilakukan agar produk susu terjamin kesegarannya lebih lama. Ultra-pasteurisasi dilakukan dengan cara memanaskan susu sampai suhu 137 derajat Celcius.
Dengan metode ini, susu dapat disimpan dengan aman dalam lemari es hingga 60 hari asal kemasannya belum dibuka.
Susu organik seringkali menjalani proses ultra-pasteurisasi karena membutuhkan proses distribusi agar dapat dijual di toko-toko.
Apabila dikemas dalam wadah khusus yang steril lalu disegel untuk mencegah udara masuk, susu bisa disimpan sampai 1 tahun selama kemasan belum dibuka. Setelah dibuka, susu yang disimpan dalam lemari es bisa bertahan sampai 7 - 12 hari.
3. Diperkaya (Fortified)
Ini adalah nilai tambah dari sebuah produk susu yang membedakannya dengan susu biasa.
Saat ini ada beberapa susu yang diperkaya dengan vitamin A, vitamin D, vitamin C, omega-3 dan serat. Susu bubuk juga terkadang ditambahkan kalsium, protein, serta pemutih atau stabilisator agar rasa dan warnanya lebih menarik.
4. Bebas laktosa
Beberapa orang memiliki kelainan dalam sistem pencernaannya karena tidak bisa mencerna laktosa dalam susu atau disebut juga intoleransi laktosa.
Apabila dipaksa minum susu, akibatnya perut akan mual atau bahkan diare. Bagi penderita kelainan ini, susu bebas laktosa bisa membantu menambah asupan kalsium dan vitamin D tanpa harus mengganggu sistem pencernaan.
5. Alternatif lain yang tak kalah menyehatkan
Susu kedelai cocok bagi para vegetarian, penderita intoleransi laktosa dan orang menjalani pola makan khusus.
Untuk vegetarian, pilihlah yang diperkaya vitamin B12. Pilih juga produk susu tanpa gula untuk menghindari risiko diabetes.
Susu kedelai sedikit lebih tinggi kandungan lemak tak jenuh sehatnya daripada susu biasa. Santan juga mengandung jenis khusus dari asam lemak jenuh yang merupakan jenis kolesterol baik