Kamis, 16 Agustus 2012

KONTROVERSI IKLAN KLINIK TONG FANG

Bagikan Artikel Ini :


Fenomena Tong Fang sebagai trending topic di Twitter memang menyedot perhatian massa. Di sini terbukti bahwa virus word of mouth bisa bekerja dengan baik pada saat topiknya mempunyai stopping power yang menarik. Good first impression itu powerful. Jika sebuah iklan, baik itu online maupun offline, tidak menarik perhatian dalam hitungan detik,ia sudah bisa dikatakan gagal. Berapa banyak iklan yang kita lihat per harinya?

Dari mulai iklan TV, iklan media luar ruang, hingga iklan di media sosial. Ribuan jumlahnya. Berapa yang bisa kita ingat? Mempunyai iklan yang tepat dibutuhkan untuk keluar dari kerumunan.Iklan harus didisain untuk menjadi menarik perhatian, dengan ide yang orisinal–out of the box, kalau perlu dibuat lucu. Tentu saja masih dalam koridor mengusung pesan brand.Yang sangat penting di awal adalah kekuatan stopping power-nya.  Paling tidak, jika ada yang berhenti sejenak dan menonton iklan, berarti sudah ada “wow factor”- nya.

Walaupun penting untuk mengemas pesan brand sekreatif mungkin,harus ada batasnya. Beberapa brand justru kebablasan. Yang awalnya mungkin dianggap sebagai stopping power, itu menjadi bumerang dari brand image-nya sendiri.

Klinik Tong Fang yang telah menjadi bulan-bulanan di media sosial, adalah contoh dari sebuah iklan yang menarik perhatian, tetapi kemudian karena testimoni yang berlebihan, menjadi bumerang.Testimoni tersebut di awalnya adalah stopping power dari Iklan Tong Fang. Bayangkan, segala macam penyakit bisa sembuh setelah berobat di kliniknya!

Jangan lupa bahwa tidak semua penonton TV merupakan audience Klinik Tong Fang yang notabene merupakan pengobatan alternatif, yang mungkin sudah penat berobat ke mana-mana dan tidak sembuh juga. Bagi audience yang berpendidikan tinggi dan kebetulan sedang sehat-sehat saja,ini merupakan sebuah statement hiperbola yang menyesatkan. Gencarnya posting plesetan di Twitter merupakan tumpahan unekunek perasaan tidak nyaman pada saat menonton iklan tersebut.

Staf Khusus Bidang Teknologi Kesehatan Kemenkes Agus Purwodianto, menyebutkan, efek dari iklan tersebut tidak hanya merugikan namun membahayakan masyarakat. Bahkan Kemenkes melalui dinas kesehatan sudah memanggil klinik tersebut.

"Nanti kita lihat kontrak iklan itu bisa dibatalkan atau tidak oleh media penyiaran. Karena efeknya yang sudah meresahkan," kata Agus.

Menurut Agus, seperti iklan Tong Fang, dalam aturan Kemenkes tidak diperbolehkan memberikan testimoni kesembuhan. Selain itu harga pengobatan dan pemberian diskon pengobatan tidak diperbolehkan untuk disebutkan.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua KPI Ezki Tri Rezeki mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan teguran pertama pada 6 stasiun televisi pada 9 Agustus lalu. Televisi
yang mendapat teguran itu antara lain Trans TV, Global TV, Metro TV, TvOne, dan Trans 7. Teguran kedua akan dilayangkan jika stasiun televisi masih menayangkan format iklan seperti yang dipermasalahkan.

Staf Sekretariat Bidang Kajian Pengobatan Tradisional dan Komplementer Alternatif Aldrin, dalam peraturan periklanan Kemenkes, tidak boleh mengiklankan penjualan produk dalam bentuk apapun dan memberikan testimoni. Yang dibolehkan hanya terkait jasa dan fasilitas untuk iklan kesehatan.

Jangan Lupa :

Labels

 
© 2013 AKHIRNYA KU TAHU - All Rights Reserved
Desain: DheTemplate.com | Main Blogger | Taru Sun

Template: Makeityourring Diamond Engagement Rings
Proudly powered: Blogger | Google | IDwebhost | Beritambah