|
BERITA |
OLAHRAGA |
HUMOR |
SEKS |
RAMALAN BINTANG |
Pertemuan yang diinisiasi Seniman Ratna Sarumpaet dan digelar di Cisarua, Puncak Bogor, Jawa Barat, sejak Jumat (18/1) itu, dihadiri 2000 orang undangan.
Berdasarkan keterangan Ratna Sarumpaet, pertemuan itu menjadi ajang bagi para peserta untuk menyatukan prinsip bagi perubahan negeri. Secara khusus akan menggagas ide untuk menyelamatkan demokrasi yang sudah digerogoti oleh korupsi besar-besaran di berbagai bidang.
"Yang sudah digerogoti perampokan besar-besaran uang negara dan pengkhianatan berjamaah terhadap konstitusi yang dilakukan secara masif dan terstruktur," kata Ratna, Minggu (20/1).
Selain berdiskusi dan berkomunikasi, ajang Konsolidasi Demokrasi Indonesia diharapkan memunculkan kesamaan sikap di kalangan kaum pergerakan untuk memulai sebuah gerakan penyelamatan baru.
"Kita akan menentukan titik kumpul dan titik temu bersama guna membahas persoalan bangsa dan menentukan solusi ke depan," ujarnya.
Aktivis Politik dan Mantan Jubir Presiden Gus Dur, Adhie Massardi, yang ikut acara itu mengatakan acara itu menjadi wahana membicarakan cara menumbangkan partai dan rezim korup di Indonesia.
Dari pertemuan itu, kata Adhie, semua peserta yakin gerakan itu akan berhasil.
Pasalnya, gerakan rakyat ini sudah terkonsolidasi dengan masif dan serempak di seluruh provinsi Indonesia. Konsolidasi Demokrasi Indonesia itu telah menghasilkan sebuah badan bernama Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia yang membawahi Majelis Kedaulatan Rakyat Kota di setiap provinsi.
"Selain itu juga ada presidium nasional dan presidium kota. Kami optimis karena sudah terkonsolidasi, beda dengan yang sudah-sudah masih berbentuk parsial gerakannya," kata Adhie di Jakarta, Minggu (20/1).
Adhie mengatakan gerakan kelompok itu akan berfokus pada upaya menghabisi korupsi yang menjangkiti bangsa.
"Target kita nanti awal Februari ada aksi, melakukan konsolidasi dari buruh, petani, nelayan dari seluruh Indonesia, mendirikan kedaulatan," ujarnya.
