Kantor berita asal Korea Selatan Yonhap melaporkan, Kamis (3/1), rencana lawatan bos situs mesin pencari terbesar sejagat itu merupakan langkah dari pemimpin baru Korea Utara Kim Jong-un dalam melakukan revolusi industri untuk membangun negara itu.
Kim saat ini memang telah memperlihatkan tanda-tanda lebih menekankan kebijakan ekonomi sebagai fokus utama. Hal ini berbeda dari apa dilakukan ayahnya, Kim Jong-il, yang mementingkan kebijakan militer.
Namun, pihak Google tidak mau memberi keterangan terkait lawatan Schmidt ke Korea Utara. "Kami tidak mau berkomentar terkait perjalanan pribadi," ucap seorang pejabat Google tidak disebutkan namanya. Pernyataan itu justru membuat spekulasi menyebut kunjungan Schmidt tidak ada hubungannya dengan bisnis.
Sementara itu, menanggapi adanya permintaan penyelidikan dari kantor berita Yonhap, seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Amerika tidak disebutkan identitasnya mengatakan pihaknya tidak mempunyai informasi lain mengenai Eric Schmidt.
Lawatan Richardson ke Korea Utara juga dilaporkan lantaran ingin membebaskan seorang warga Amerika keturunan Korea ditahan di negara itu bernama Kenneth Bae. Namun, pejabat itu mengatakan belum ada perkembangan lebih jauh dalam upaya untuk membebaskan Bae.