Sabtu, 01 Desember 2012

WARGA KALIMANTAN TIMUR LEBIH MENYUKAI MIE INSTAN BUATAN MALAYSIA

Bagikan Artikel Ini :
Beragam barang dan produk pangan Malaysia mudah ditemui di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, yang berbatasan dengan Tawau, Malaysia. Salah satunya mie instan, yang ternyata lebih disukai warga setempat ketimbang produk dalam negeri.

Produk mie instan milik Malaysia dijual bebas baik di warung kaki lima maupun di berbagai minimarket yang ada di kota Nunukan. Warga setempat dengan mudah menemukan produk mie tersebut

"Misalnya untuk mie instan rasa kari, rasanya menurut saya lebih enak. Bumbunya terasa lebih kental ketimbang mie lokal dalam negeri," kata warga Nunukan, Amar Ramdan, Sabtu (1/12/2012) siang WITA.

Di pasaran, mie instan Malaysia dijual dengan harga variatif, mulai dari Rp 4.000 per bungkus. Meski terbilang lebih mahal dari produk dalam negeri, namun rasa mie instan asal Malaysia lebih memanjakan selera warga setempat.

"Jangan heran kalau datang ke Nunukan. Mie instan Malaysia itu ada di toko, minimarket. Kalau mie instan punya kita lokalan memang harga Rp 2.000 dan lebih murah. Tapi kembali ke soal rasa dan selera," ujar Amar.

Selain mie instan, produk lainnya yang mudah didapatkan di kota Nunukan adalah produk panganan sosis, nugget, cokelat bubuk, serta minuman kaleng.

"Iya, itu semua ada dan bisa kita beli dengan mudah di toko-toko, juga minimarket di sini," tambah Amar.

Warga Nunukan lainnya, Mirawati, menambahkan, bahkan untuk keperluan dapur sehari-hari, produk gula putih dan minyak goreng, juga banyak diminati warga Nunukan.

"Gula kemasan dan minyak goreng kemasan, di Nunukan ini lumayan laris dan paling sering dibeli. Minyak goreng kemasan bungkus plastik tebal misalnya bisa kita beli Rp 11.000 perkilogram, lebih murah dari minyak produk lokal. Kualitasnya dan kemasannya lebih terjamin," sebut Mira.

Meski marak produk asal Malaysia, sejauh ini, sambung Mira, pemerintah setempat belum pernah mengeluarkan imbauan atau peringatan tentang kemungkinan risiko mengkonsumsi produk-produk luar.

"Sepengetahuan saya, tidak ada peringatan. Tapi di produk-produk Malaysia, juga diberi label halal dan tanggal kadaluwarsa kok," tegas Mira.

Meski begitu, Mira tetap menilai produk lokal Indonesia, bisa bersaing dengan produk sejenis asal negeri Jiran. Disebabkan warga Nunukan lebih mudah mendapatkan produk panganan dari Malaysia, maka warga Nunukan lebih sering mengkonsumsi produk asal Malaysia.

"Nunukan ke Tawau (Malaysia), 2 jam dengan menggunakan kapal ferry. Kalau ke Tarakan, lebih lama lagi. Jadi, menurut saya produk Malaysia lebih mudah didapat karena jarak yang tidak terlalu jauh dari Nunukan," ungkap Mira.

"Di sini kan juga banyak jual elpiji Malaysia, Petronas dan Shell. Langka kalau menemukan elpiji Pertamina. Tempo hari pernah gunakan elpiji 3 kilogram Pertamina, tapi warga bingung isi ulangnya dimana? Akhirnya kembali ke elpiji Malaysia," tutupnya.


Jangan Lupa :

Labels

 
© 2013 AKHIRNYA KU TAHU - All Rights Reserved
Desain: DheTemplate.com | Main Blogger | Taru Sun

Template: Makeityourring Diamond Engagement Rings
Proudly powered: Blogger | Google | IDwebhost | Beritambah