|
BERITA |
OLAHRAGA |
HUMOR |
SEKS |
RAMALAN BINTANG |
Franscesco Totti hampir membuka keunggulan tuan rumah jika tendangan kerasnya dari luar kotak penalti tidak dapat digagalkan kiper Mouro Goicoechea pada menit ke-18.
Torina pada paruh pertama hanya mengandalkan serangan balik. Satu-satunya peluang terbaik tim asuhan Giampiero Ventura itu didapat Rolando Bianchi pada menit ke-31.
Menerima umpan matang Alessio Cerci, ia melepaskan tendangan keras ke arah gawang. Beruntung, kiper Mauro Goicoechea dapat sigap menahan bola tendangannya itu.
Di babak kedua, tim tamu terlihat lebih banyak menguasai bola di tengah lapangan. Namun, pada menit ke-69, Roma mendapatkan hadiah penalti setelah Angelo Ogbonna melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Osvaldo yang menjadi algojo tidak membuang kesempatan itu untuk membuat timnya unggul 1-0.
Setelah itu tempo permainan kedua tim menjadi cepat. Torino yang tidak kalah dalam pertandingan ini melakukan beberapa kali upaya untuk membongkar pertahanan Roma melalui serangan balik cepat. Tetapi, Roma juga tak kalah berbahaya karena dapat melakukan serangan yang cukup membuat kiper Jean Francois Gillet bekerja keras.
Berusaha keluar menyamakan kedudukan, membuat barisan pertahanan Torino kurang konsentrasi. Hal itu kemudian dimanfaatkan Roma untuk menambah keunggulannya menjadi 2-0 berkat torehan Pjanic pada menit ke-86.
Berawal dari upaya Osvaldo di dalam kotak penalti, yang kemudian melepaskan tendangan tapi dapat diblok barisan belakang Torino. Bola liar kemudian dimanfaatkan Pjanic yang langsung menendang bola dari luar kotak penalti yang meluncur deras masuk ke gawang Torino, meski sebelumnya membentur kaki Alessandro Gazzi. Skor 2-0 untuk Roma itu pun bertahan hingga laga usai.
Menurut catatan, sepanjang pertandingan, Roma menguasai bola sebanyak 63 persen dan menciptakan sembilan peluang emas dari 25 spekulasi. Adapun tim tamu melepaskan empat tembakan akurat dari delapan percobaan.
